Memahami HIV dan Bagaimana Penularannya, Lagi Ramai Dibahas karena Paula Verhoeven

Yazir F Suara.Com
Rabu, 23 April 2025 | 11:37 WIB
Memahami HIV dan Bagaimana Penularannya, Lagi Ramai Dibahas karena Paula Verhoeven
Paula Verhoeven [Instagram]

Suara.com - Perceraian Paula Verhoeven dan Baim Wong menambah cerita baru usai majelis hakim mengetuk palu terkait pernikahan mereka.

Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengabulkan permohonan talak cerai Baim Wong terhadap Paula Verhoeven. Hanya saja, tak lama putusan tersebut keluar, beredar foto yang disebut-sebut salinan putusan cerai mereka, di mana ada hal sensitif di dalamnya.

Paula Verhoeven tertulis positif HIV sebelum menikah dengan Baim Wong. Bahkan hal tersebut jadi pertimbangan dalam putusan hakim.

Terlepas benar atau tidak, kabar ini sejalan dengan pengakuan pengakuan pengacara Baim Wong, Fahmi Bachmid. Dalam sebuah wawancara, Fahmi sedikit membocorkan isi putusan kliennya dengan Paula Verhoeven.

Fahmi mengatakan, Paula Verhoeven mengidap penyakit serius dan tak bisa disembuhkan. Ia mengaku tak asal bicara lantaran ada dokumen rumah sakit yang menyatakan hal itu.

Lantas apa itu HIV? Apakah penyakit ini berbahaya? Dan bagaimana penularannya?

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 yang berperan dalam melawan infeksi. Jika tidak diobati, HIV bisa berkembang menjadiAcquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), tahap akhir infeksi HIV di mana kekebalan tubuh sangat lemah.

Perlu digarisbawahi bahwa HIV tak mudah tertular. Virus ini hanya dapat berpindah dari satu orang ke orang lain lewat kontak langsung dengan cairan tubuh tertentu.

Cairan tersebut antara lain darah, sperma dan cairan vagina, cairan pra-ejakulasi, Air Susu Ibu (ASI), dari ibu ke bayi saat kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Baca Juga: Singgung Soal Selingkuh, Hotman Paris Beberkan Isi Percakapan dengan Paula Verhoeven Via Telepon

Penularan HIV bisa terjadi melalui hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi, transfusi darah yang tak diperiksa lebih dulu, penggunaan jarum suntik secara bergantian, dan dari ibu ke anak (tanpa pengobatan pencegahan).

Dengan pejelasan tersebut, kita tak perlu mengindar dari pengidap HIV. Berbagai interaksi seperti berpelukan, jabat tangan, ciuman biasa, dipastikan tak membuat virus HIV berpidah.

Bahkan penggunaan toilet, kolam renang, tempat makan, atau minum secara bersama-sama juga aman dilakukan. Kemudian, batuk dan bersin dari pengidap HIV juga tak membuat Anda tertular.

Dengan perawatan yang baik, orang dengan HIV bisa hidup sehat, aktif, dan produktif seperti orang lainnya. Harapan hidup juga hampir sama.

Menghindari pengidap HIV dapat berdampak besar secara psikologis dan sosial. Dampak tersebut antara lain menambah stigma dan disinformasi di masyarakat, menurunkan rasa percaya diri dan meningkatkan depresi atau kecemasan, menghambat mereka untuk mencari pengobatan atau dukungan, dan menyebabkan pengucilan, bahkan dari keluarga atau teman.

Orang dengan HIV justru memerlukan dukungan emosional, kesempatan hidup setara, penerimaan tanpa stigma, dan akses terhadap layanan kesehatan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI