"Balik lagi ya, pelemahan KPK, UU Cipta Kerja, putusan MK yang akhirnya bisa membuat Gibran menjadi wapres, dan sampai akhirnya manuver pak Jokowi yang memilih untuk mendukung Pak Prabowo di Pilpres 2024 kemarin," tutur Fedi Nuril.
Sejak saat itu, Fedi Nuril memilih jadi oposisi yang gencar menyuarakan kritik ke pemerintah.
"Saya enggak mau pak Prabowo menang. Jadi dari situ, saya mulai bersuara," kata Fedi Nuril.
Fedi Nuril memang jadi salah satu artis yang cukup vokal menyuarakan keresahannya tentang politik sejak gelaran Pemilu 2024.
Lewat beberapa tulisan di platform Twitter atau X, Fedi Nuril menyerukan keyakinannya tentang campur tangan Joko Widodo di balik kemenangan Prabowo-Gibran.
Sampai hari ini, sikap Fedi Nuril tetap tidak berubah. Kritik ke pemerintah atas hal-hal yang kurang berkenan di hati tetap ia dengungkan lewat berbagai media.
"Selama yang saya omongin itu benar, saya paham betul dan bukan hoaks atau fitnah, itu yang bikin tenang. Itu akan banyak yang sependapat atau sepaham, bahkan mungkin sulit buat dicounter karena bener," imbuh Fedi Nuril.
Aksi Fedi Nuril menyuarakan perbedaan pilihan politik bukan tanpa akibat. Dia jadi sasaran kemarahan akun buzzer di berbagai media sosial.
Tak jarang juga, Fedi Nuril menghadapi adu pendapat dengan politisi-politisi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran imbas kritiknya.
Baca Juga: Fedi Nuril Sudah Perjuangkan Royalti Film Sejak 2008
Namun sekali lagi, Fedi Nuril tetap pada pilihannya untuk bersebarangan dengan pelaku pemerintahan yang tidak sesuai hati nuraninya.
"Orang yang belain justru ketauan buzzer-nya. Masak kayak gini masih dibelain? Udah jelas salah," katanya menegaskan.