Suara.com - Fachry Albar menjalani pemeriksaan kesehatan di Polres Metro Jakarta Barat, Rabu (23/4/2025).
Pemeriksaan tersebut terkait dengan penangkapannya atas kasus narkoba.
Fachry Albar terlihat mengenakan hoodie abu-abu dan menutup wajah dengan masker putih. Sementara itu tangannya dimasukkan ke dalam kantong jaket.
Suami Renata Kusmanto tersebut terus menunduk saat keluar dari Polres Metro Jakarta Barat dan masuk ke ruang kesehatan.
Fachry Albar tidak menjawab apapun pertanyaan awak media. Termasuk diantaranya kondisi kesehatan, apakah tidak kapok ditangkap lagi atas kasus narkoba dan apakah keluarga sudah menjenguk.
Hingga digiring masuk, tidak ada satupun kata terlontar dari bintang film Pengabdi Setan ini.
![Fachri Albar saat hendak diperiksa usai dibekuk dalam kasus narkoba di Polres Metro Jakarta Barat pada Rabu (23/4/2025) [Suara.com/Rena Pangesti].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/23/34828-fachri-albar.jpg)
FachryAlbar digiring masuk ke ruang kesehatan sekira pukul 13.58 WIB. Sekira 10 menit kemudian, aktor 43 tahun tersebut sudah menyelesaikan pemeriksaan.
Usai pemeriksaan, Fachry Albar kembali bungkam. Malahan, ia makin menunduk dan tidak terlihat bagian wajah lantaran tertutup Hoodie dan masker.
Sebagai informasi, Fachry Albar ditangkap pihak Polres Metro Jakarta Barat di rumahnya kawasan Jakarta Selatan pada Minggu, 20 April 2025.
Baca Juga: Mengintip Kekayaan Fachri Albar, Tersandung Kasus Narkoba untuk Ketiga Kalinya
Terkait barang bukti, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kami amankan di daerah Jakarta Selatan, di kediaman yang bersangkutan. Yang bersangkutan sendiri. Kami mengamankan FA sendiri. Untuk jenis narkotikanya sedang kami dalami," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Vernal Armando Sambo.
Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya Fachry Albar ditangkap pihak berwajib terkait narkoba. Fachri Albar pertama kali bermasalah dengan barang haram tersebut pada 2018 lalu.
Anak dari penyanyi senior Ahmad Albar tersebut ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan di rumahnya. Polisi menyita satu klip sabu seberat 0,8 gram, 13 dumolid serta puntung lintingan ganja bekas.
Kala itu, Fachry Albar mengaku bahwa sudah mengonsumsi ganja sejak 2015, tetapi soal sabu baru sejak 2017.

Fachry Albar kemudian direhabilitasi selama tujuh bulan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur.
Profil Fachry Albar
Fachry Albar merupakan salah satu aktor Indonesia yang dikenal lewat penampilannya yang kuat dan penuh karakter.
Fachry lahir pada 15 November 1981 di Jakarta. Ia tumbuh dalam lingkungan yang lekat dengan dunia seni.
Fachry Albar adalah putra dari rocker legendaris Indonesia, Ahmad Albar, vokalis grup musik God Bless, dan aktris Rini S. Bono.
Maka jangan geran kalau darah seni begitu kental mengalir dalam dirinya.
FachryAlbar mengawali karier di industri hiburan sebagai model sebelum akhirnya merambah dunia seni peran.
Debut aktingnya di layar lebar dimulai pada awal 2000-an, dan sejak itu ia terus menunjukkan bakat akting yang luar biasa dalam berbagai genre film.
Karakternya yang intens dan penampilannya yang khas membuatnya mudah dikenali dan memiliki tempat tersendiri di hati para penikmat film tanah air.
Salah satu film yang melambungkan namanya adalah Alexandria (2005), di mana ia berperan bersama Julie Estelle dan Marcel Chandrawinata.
Penampilannya di film ini menarik perhatian karena kemampuan aktingnya yang natural dan emosional. Sejak saat itu, Fachrymulai dipercaya untuk mengisi berbagai peran penting di film-film drama, thriller, hingga horor.
Setelahnya, Fachryterus berkiprah di dunia akting. Film-film yang dibintanginya antara lain Kala (2007) karya Joko Anwar, Ritual (2012), The Night Comes for Us (2018), hingga Perempuan Tanah Jahanam (2019).
Ia dikenal sebagai aktor yang tak ragu mendalami karakter dan memberikan penampilan totalitas, baik secara fisik maupun emosional.
Fachri Albar bisa dibilang sering memilih peran-peran yang menantang dan tidak biasa.
Karena hal itu, film-film yang dibintangi selalu menarik untuk diikuti.
Fachri bahkan tidak segan bermain dalam film dengan nuansa gelap atau tema-tema psikologis yang berat, yang justru memperlihatkan kualitas aktingnya secara lebih dalam.