Jadi 'Arsitek' di Bandnya, Manajer Ungkap Nasib Seringai Usai Ricky Siahaan Meninggal Dunia

Jum'at, 25 April 2025 | 11:29 WIB
Jadi 'Arsitek' di Bandnya, Manajer Ungkap Nasib Seringai Usai Ricky Siahaan Meninggal Dunia
Potret kebersamaan Ricky Siahaan bersama Seringai sebelum meninggal dunia (Instagram/serngai_official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepergian Ricky Siahaan meninggalkan duka mendalam di hati para personel Seringai lainnya.

Diketahui, gitaris grup Seringai tersebut meninggal dunia secara mendadak di Jepang tepat setelah menyelesaikan penutupan tur konser Seringai di Tokyo pada Sabtu (19/4/2025) sekira pukul 21.30 waktu setempat.

Kini, jenazah Ricky Siahaan sudah tiba di Tanah Air dan disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. 

Manajer Seringai, Wendi Putranto lalu mengungkap peran penting Ricky Siahaan dalam band-nya. Ternyata, sang gitaris merupakan 'arsitek' dalam musik-musik yang dimainkan Seringai. 

"Ricky itu sangat besar perannya di Seringai, karena dia arsitek musiknya Seringai," kata Wendi Putranto saat ditemui di rumah duka tempat Ricky Siahaan disemayamkan pada Kamis (24/4/2025) malam.

"Jadi kalau lirik itu ada Arian sebagai vokalis, musik itu yang basic-nya biasanya datang dari Ricky dan digarap bersama Khemod dan juga Sammy. Jadi bisa dibilang Ricky is the soul (adalah jiwanya) Seringai, arsitek musiknya Seringai," ucapnya menyambung. 

Seringai tentu tak akan lagi sama tanpa kehadiran Ricky Siahaan. Bahkan, Wendi Putranto sendiri belum dapat memastikan masa depan band rock tersebut setelah Ricky tiada.

Saat ini, baik Wendi Putranto maupun anggota Seringai lainnya masih dalam masa berkabung.

"Saya enggak tahu (masa depan Seringai). Terus terang, jujur, dan saya enggak berani juga nanya ke teman-teman Seringai, gimana masa depan Seringai ke depannya," ungkap Wendi.

Baca Juga: Fakta-fakta Seputar Meninggalnya Ricky Siahaan, Jenazah Masih di Jepang

"Sekarang ini masih masa berkabung, masi masa berduka, dan terlalu dini kayaknya untuk bertanya apa rencana ke depan dari Seringai dan saya memutuskan untuk enggak bertanya itu sama mereka," tambahnya. 

Wendi Putranto memutuskan untuk membahas soal ini lebih lanjut setelah masa berkabung Seringai selesai.

"Biarkan mereka menjalani masa kedukaan ini dan kita bisa bicarakan hal yang terkait masa depan nanti," ujarnya.

Adapun Ricky Siahaan merupakan salah satu pendiri Seringai bersama Arian13. 23 tahun lamanya, Ricky menghabiskan waktu bersama Seringai.

Dalam kesempatan tersebut, Wendi juga mengungkap watak dan kebiasaan sang sahabat. Disebutkan, Ricky merupakan sosok humoris dan sederhana yang dekat dengan semua orang. 

Selain itu, Ricky Siahaan merupakan orang yang sangat menyayangi keluarga. Tak seperti rocker lainnya, Ricky adalah orang yang friendly dan kebapakan.

Potret Ricky Siahaan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Kamis (24/4/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]
Potret Ricky Siahaan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Kamis (24/4/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]

"Menurut saya Ricky itu one in a million. Sosok yang biasanya rockstar kan garang, gondrong, tatoan banyak, ya Ricky enggak seperti itu. Dia sangat sayang dengan keluarganya, dia sangat sayang sama teman-temannya, sangat perhatian juga, dan humoris," tutur Wendi. 

"Tapi dia rock star dan lagunya sangar sangar tapi di balik panggung dia sangat friendly sangat kebapakan," imbuhnya. 

Sebagaimana diketahui, Ricky Siahaan meninggal dunia akibat serangan jantung di Jepang. Tim medis sempat mencoba memberikan pertolongan pertama, namun Ricky dinyatakan wafat setelah tiba di rumah sakit.

Ricky Siahaan memulai kariernya sebagai musisi pada 1995 silam. Dia membentuk band bernama Chapter69 bersama presenter Desta Mahendra yang merupakan sahabat baiknya.

Bersama Chapter69, Ricky dan Desta sempat membuat singel berjudul Ceritakan April, yang terinspirasi dari kesenangan sang gitaris terhadap bulan April.

Ricky Siahaan juga sempat bergabung dalam grup Deadsquad bersama Stevie Item, namun memutuskan hengkang karena jadwal yang padat.

Nama Ricky Siahaan kemudian melambung saat dia membentuk Seringai pada 2002 bersama Arian13, Khemod, dan Toan Sirait. 

Selain menjadi pelopor di scene independen Jakarta, namun Seringai juga ikonik karena aksi panggungnya di venue legendaris seperti BB's Bar.

Tak sekadar mengisi posisi gitaris, Ricky Siahaan juga aktif menjadi komposer dan produser di Seringai. Beberapa karya-karyanya di antara lain, High Octane Rock, Serigala Militia, Taring, dan Seperti Api.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI