Suara.com - Sutradara film Jumbo, Ryan Adriandhy batal rilis Jumbo versi director’s cut.
Beberapa waktu lalu dalam sebuah sesi wawancara, sutradara tersebut sempat mengungkap keinginannya merilis Jumbo versi director’s cut.
Namun akhirnya rencana tersebut dipastikan batal karena alasan teknis dan non teknis.
“Aku memutuskan untuk tidak akan pernah merilis director’s cut. Ada dua alasannya, alasan non teknis dan alasan teknis ya,” ujar Ryan Adriandhy dikutip dari unggahan akun X @habisnontonfilm pada Jumat (25/4/2025).
Jumbo yang saat ini tayang di bioskop memiliki durasi 96 menit. Jika nantinya versi director’s cut tetap dirilis, maka durasinya akan menjadi 114 menit.
Sebanyak 18 menit adegan yang dipotong, menurut Ryan, masih belum dibuat versi animasinya.
“Yang pertama alasan teknisnya, jadi versi yang sekarang yang 96 menit itu kita dapatkan saat masih animatic story board, jadi kalaupun kita mau tambahin lagi 18 menit sehinga mencapai 114 menit, adegannya belum dianimasikan,” kata Ryan.
Dengan kata lain, proses untuk membuat tambahan 18 menit itu masih membutuhkan proses yang sangat panjang.
“Yang artinya aku harus menganimasikan lagi yang waktu itu adegannya sudah aku buang, kemudian harus di-render lagi harus ditekstur lagi harus di colour grade lagi dan mungkin ya akan ada sedikit adjustment di scoring dan sound effect,” lanjutnya.
Baca Juga: Jumbo Tembus 4 Juta Penonton, Ryan Adriandhy Umumkan Segera Open Mic
Sebelumnya Ryan juga telah berbicara dengan Angga Dwimas Sasongko selaku CEO Visinema soal keputusannya untuk membatalkan perilisan Jumbo versi director’s cut.
“Aku di-chat sama Mas Angga, 'mau rilis 114-nya?' terus gue bilang kayak ‘mas on the second thought kayaknya pada saat gue interview itu gue dalam keadaan deg-deg dan anxious dan kayak takut bahwa film ini belum hadir dalam bentuk paling idealnya, sehingga gue nyeplos gitu (rilis versi director's cut)',” beber Ryan.
Keputusan Ryan membatalkan Jumbo versi director’s cut juga ditenggarai oleh beberapa alasan lainnya.
Dalam podcast bersama Raditya Dika, Ryan mengatakan jika dirinya ingin menghargai keterlibatan orang-orang yang sebelumnya sudah sepakat untuk menayangkan Jumbo yang berdurasi 96 menit.
“Cuma kemudian gue pikir lagi kayaknya gak perlu deh. Karena 96 menit ini kan proses gue bertumbuh di ruang editing, ini hasil gue mendengarkan. Kayak Don juga, belajar mendengarkan input dari penonton, produser,” ujar Ryan.
Keputusan Ryan Adriandhy yang batal merilis Jumbo versi director’s cut itu mendapatkan respons dari warganet.

“Director's cut gak jadi dirilis karena Ryan mengalami character development seperti halnya si Don, from "keren kali yak kalo gw rilis dircut" to "yang sekarang tayang kan udah final, hasil DENGERIN masukan dari semua yg terlibat, jadi terkesan egois aja kalo gue rilis dircut" tulis akun @ilat***.
“Walaupun Jumbo director's cut bakal memenuhi rasa penasaran orang dewasa dengan cerita yang lebih reasonable, tapi itu bakal membuat anak kecil menjadi cepat bosen. dipikiran anak kecil, mereka hanya ingin cepat-cepat nyelametin Meri,” timpal akun @ohnin***.
“Sebenernya bukan directors cut ga si, soalnya masih dalam tahap pengembangan cerita dan story board belum masuk penganimasian atau editing skalipun,” komen akun @dna***
Film Jumbo berhasil menjadi film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa. Hingga saat ini Jumbo masih tayang di seluruh bioskop Indonesia.
Tayang pada saat momen Lebaran, Jumbo berhasil meraih lebih dari 6 juta penonton dan berhasil menggeser posisi film Pengabdi Setan 2: Communion sebagai Top 5 film Indonesia terlaris.
Kontributor : Rizka Utami