"First look memberikan petunjuk tentang transformasi karakter di film ini, yang belum pernah dilihat oleh penonton sebelumnya di film-film lainnya. Semoga kami bisa mempersembahkan sebuah karya yang membawa kebaruan dan sesuatu yang fresh dan turut mendorong perkembangan perfilman Indonesia," ungkap Wregas Bhanuteja.
Melalui film Para Perasuk, Wregas Bhanuteja juga ingin berpesan pada penonton untuk mempertanyakan batas antara tradisi, kekuasaan, dan identitas.
Tema kerasukan sendiri diangkat sebagai budaya komunal yang menjadi medium untuk menggambarkan pertarungan antara masyarakat akar rumput dengan kekuatan elit yang rakus.
Sinopsis Film Para Perasuk

Film Para Perasuk menawarkan sebuah kisah yang unik. Memiliki latar di sebuah desa terpencil, kerasukan ternyata bukan lagi dianggap sebagai kutukan atau kejadian supranatural yang menakutkan.
Justru sebaliknya, kerasukan merupakan momen kebahagiaan bersama. Kerasukan malah menjadu tradisi yang dinanti-nanti oleh warga desa layaknya sebuah perayaan.
Dalam suasana itulah muncul sosok Bayu, seorang pemuda desa yang memiliki ambisi besar, yakni menjadi seorang perasuk.
Namun keinginannya bukan sekadar untuk menjadi bagian dari pesta. Ia bertekad membela desanya dari ancaman ketamakan para penguasa yang perlahan-lahan mulai menggerogoti tanah dan kehidupan masyarakat desa.
Kontributor : Anistya Yustika
Baca Juga: Han So-hee Digaet Main Film 'The Intern' Versi Korea, Ini Kata Agensi!