Infografis
Sebagai seorang ibu tunggal, Umi Pipik mengaku tak menyangka bisa melewati perjalanan panjang membesarkan keempat anaknya seorang diri.
Ia merasa keberhasilannya mendampingi tumbuh kembang anak-anaknya merupakan salah satu bentuk dari kekuatannya dalam menghadapi kehilangan besar dalam hidup.
"Melihat mereka tumbuh mandiri dan kuat adalah sebuah keberhasilan dalam menyikapi sebuah kehilangan," ungkapnya penuh makna.
Umi Pipik juga menyadari betapa berharganya waktu kebersamaan dengan orang-orang tercinta.
Ia tak ingin mengulang kehilangan momen seperti yang dulu terjadi ketika Uje masih ada. Oleh karena itu, ia bertekad untuk selalu hadir dalam momen-momen penting anak-anaknya.
"Dan saya akan selalu membuat momen kebersamaan dengan mereka selama saya mampu. Sampai batas waktu ketika saya pun harus meninggalkan mereka kelak saat waktu itu habis," tulisnya menyentuh.
Ia juga menekankan bahwa momen kebersamaan bukan hanya sekadar kehadiran fisik, tapi juga sebagai warisan kenangan yang bisa dikenang anak-anaknya kelak.
"Saya ingin momen-momen seperti ini bisa terus mereka lihat, mereka putar untuk mengobati kerinduan ketika saya sudah tiada. Karena rindu setelah kepergian itu yang menyakitkan," tambahnya.
Bagi Umi Pipik, kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika ia bisa terus hadir dan membahagiakan anak-anaknya serta orang-orang terdekat.
Baca Juga: Tolak Damai, Umi Pipik Dukung Abidzar Laporkan Haters
Ia percaya, waktu yang dihabiskan bersama keluarga adalah harta tak ternilai yang tak bisa tergantikan oleh apapun.
