“Festival Film Cannes itu bergengsi banget. Diadakan sejak tahun 1946 di kota Cannes, Prancis Selatan. Ajang ini sangat ditunggu-tunggu para pembuat film dari berbagai negara, karena banyak memberi ruang bagi film non-Hollywood,” jelasnya.
Ajeng juga menekankan bahwa tidak sembarang orang bisa melewati red carpet di ajang ini. Hanya tamu undangan khusus yang mendapatkan akses tersebut.

“Red carpet-nya nggak bisa sembarangan dilewati. Biasanya yang boleh itu adalah para pemain dan kru film yang tayang di festival, para juri, dan selebriti yang diundang oleh brand-brand besar seperti Chopard dan L’Oréal,” jelasnya.
Di sinilah Ajeng mulai menyinggung bagaimana Syahrini bisa masuk ke dalam daftar orang-orang terpilih tersebut.
Ia menyoroti relasi sosial Syahrini dengan brand-brand mewah dunia sebagai salah satu faktor yang membuka peluang internasional bagi sang penyanyi.
“Nah, kalau Syahrini bisa ada di sana, sebagai siapa? Dia ini dikenal punya koleksi tas Hermes yang luar biasa. Keakrabannya dengan tim Hermes membuka koneksi globalnya,” kata Ajeng.
Lebih lanjut, Ajeng menjelaskan bahwa kehadiran Syahrini bukan semata karena undangan dari brand mode ternama.
Ia menambahkan bahwa Syahrini hadir di Cannes untuk menghadiri gala dinner bertajuk Listen to Her Parole, sebuah acara yang digelar atas kerja sama UNESCO dan United Society Council.
“Bukan karena dia diundang oleh brand Hermes, ya. Tapi karena jaringan pergaulan internasionalnya yang terbentuk dari sana. Info tambahannya, beliau diundang oleh UNESCO yang bekerja sama dengan United Society Council untuk hadir di gala dinner itu,” imbuh Ajeng dalam keterangan video.
Baca Juga: Buntut Beri Penghargaan ke Syahrini, Netizen Temukan Kejanggalan di Akun IG Parole Paris
Ajeng juga menyebut bahwa dalam acara tersebut, Syahrini menerima penghargaan dari United Society Council sebagai bentuk apresiasi atas partisipasinya dalam agenda perempuan dan budaya.