Armand Maulana: Sebuah Lagu Tidak Sekonyong-konyong Diberikan Pencipta ke Penyanyi

Yohanes Endra Suara.Com
Kamis, 22 Mei 2025 | 15:48 WIB
Armand Maulana: Sebuah Lagu Tidak Sekonyong-konyong Diberikan Pencipta ke Penyanyi
Armand Maulana menjelaskan proses terciptanya sebuah lagu sampai bisa dibawakan oleh seorang penyanyi. [Instagram/armandmaulana04/henryhabayahan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polemik yang terjadi antara Vibrasi Suara Indonesia (VISI) dengan Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) terkait royalti membuat Armand Maulana turut meluapkan isi hatinya.

Sebagai Ketua Umum VISI, Armand resah terhadap penerapan direct lisense yang digalakkan oleh AKSI.

Tujuan dari direct license adalah untuk memungkinkan pemilik hak cipta, seperti pencipta lagu, untuk memberikan izin penggunaan karya mereka secara langsung kepada pengguna, tanpa perantara seperti Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).

Padahal menurut Armand, ketika pertama kali seorang penyanyi membuat kontrak dengan label, pasti ada klausul dan izin. 

"Bukan cuma izin, pasti si pencipta itu mengizinkan penyanyi itu untuk membawakan lagunya," kata Armand Maulana dalam video yang diunggah oleh YouTube TS Media pada 20 Mei 2025.

Armand Maulana [Instagram]
Armand Maulana menjelaskan proses terciptanya sebuah lagu sampai bisa dibawakan oleh seorang penyanyi. [Instagram]

Sang vokalis band GIGI tersebut berpendapat bahwa jika seorang penyanyi tidak menyanyikan lagu yang sudah diciptakan untuknya, maka akan terjadi wanprestasi atau pelanggaran perjanjian.

"Kita bicara mechanical rights. Bahkan di klausul penyanyi, secara penyanyi solo, ketika saya tidak menyanyikan lagu yang harus dipromosikan, maka gue wanprestasi. Kenapa harus? Karena label sudah mengeluarkan uang sekian ratus juta, membuat video klip dan sebagainya. Masa udah dibikinin lagu dan sebagainya, terus gua nggak mau nyanyi? Bahkan ada pasal, ada klausul seperti itu. Sangat tidak mungkin kalau kita tidak menyanyikan lagu itu," kata Armand Maulana. 

Situasi tersebut menjadi dinamis, seperti yang belakangan ini terjadi, ketika lagu tersebut viral di media sosial, hingga membuat si pencipta merasa berhak menagih sesuatu pada si penyanyi.

Hal tersebut membuat beberapa pihak kaget, tak terkecuali Armand Maulana.

Baca Juga: AKSI Tolak Rencana Kemenkebud: Negara Menulis Sejarah Merupakan Sesuatu yang Janggal

"Nah tiba-tiba, misalnya sekian tahun kemudian lagunya meledak, viral. Boom! Tiba-tiba munculah skema baru. Lo harus izin dulu, lo harus ini itu. Nah itu tuh yang kita kaget. Oh selama ini kayaknya nggak gini" ujarnya. 

Armand Maulana bersama Ariel NOAH lantas memberikan penjelasan secara mendalam terkait bagaimana sebuah lagu bisa tercipta sampai dibawakan oleh seorang penyanyi.

Menurut Armand, ada empat atau lebih skema yang bisa terjadi dalam situasi tersebut.

"Terjadinya sebuah karya, satu lagu, itu bisa macam-macam. Kebetulan Ariel pencipta dan saya juga pencipta. Jadi saya berhak juga untuk membicarakan ini. Yang terlihat sekarang di media sosial, di mata netizen, bahwa penyanyi itu kayak tidak ada jasa atau andilnya. Jadi kesannya seperti kayak nih gua kasih lagunya (dari pencipta ke penyanyi)," ujar Armand Maulana.

"Padahal, lagu menjadi sebuah karya itu bisa ada empat alternatif. Kondisi pertama, saya ngefans sama Ariel sebagai pencipta lagu yang hebat. Lalu saya ngomong ke label 'pak, bu, gue pengin bawain lagu ciptaan Ariel karena ada beberapa lagu Ariel yang gue banget'," imbuhnya.

"Kondisi kedua, Ariel, sebagai pencipta yang sudah ataupun tidak terkenal, melihat gue sebagai penyanyi, Armand Maulana yang terkenal. Nah itu kebalikannya, si pencipta yang bilang ke label, 'pak tolong dong, gue pengin lagu gue dinyanyiin sama Armand. Lagu ini diciptain buat Armand'."

"Ketiga, zaman dulu, di label itu, sudah sangat lumrah ada bank lagu. Jadi, karena label besar, Aquarius, Musica, Sony Music, itu kan gede. Semua pencipta juga pengin dong kasih lagu. Siapa tahu dinyanyiin Afgan, BCL, Raisa, dan sebagainya. Nah itu ada bank lagu. Biasanya dari pihak label ada yang menentukan 'wah ini lagu ciptaan si A cocok buat Armand.' itu sangat memungkinkan si penyanyi nggak kenal dengan penciptanya."

"Keempat adalah kolaborasi. Ketika Ariel pencipta lagu dengan saya seorang penyanyi yang bisa mencipta lagu, berkolaborasi. Jadilah lagu berdua, lagu kolaborasi."

"Jadi di sini saya cuma mau memperlihatkan bahwa sebuah lagu tidak harus sekonyong-konyongnya dari pencipta dikasih ke penyanyi, tapi ada empat alternatif itu dan mungkin ada alternatif lain."

Armand pun menjelaskan situasi lain yang belakangan ini kerap ia temui di industri musik.

"Ada lagi kondisi atau alternatif lain. Mungkin ini agak nyolek yang lain karena kenyataannya demikian. Jadi, ada sebuah lagu dari seorang pencipta, dia minta banget, memohon banget agar lagunya dibawain. Tapi si penyanyi itu merasa lagunya nggak dia banget. Apalagi penyanyi kan punya warna, punya ciri khas sendiri. Akhirnya penyanyi itu setuju dengan aransemen yang sesuai dengan kemauan dia. Awalnya meminta-minta, tiba-tiba meledak. Kebayang nggak ketika sekian puluh tahun kemudian yang sejarahnya seperti itu, tiba-tiba si pencipta minta agar si penyanyi minta izin ke dirinya. Come on, jangan sampai terjadi seperti itu karena sebetulnya penyanyi dan pencipta itu satu kesatuan yang utuh."

Pada intinya, Armand Maulana berharap agar semua peristiwa yang terjadi di industri musik belakangan ini menjadi catatan untuk LMKN

"Ini kejadian paling gede di industri musik. ini tamparan yang keras buat LMK agar bekerja lebih transparan, lebih bagus dalam sosialisasi," kata sang pelantun lagu 11 Januari tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI