Tangis Pecah, Dedi Mulyadi Jadikan Siswa Yatim Piatu di Barak Militer Sebagai Anak Angkat

Sabtu, 24 Mei 2025 | 13:37 WIB
Tangis Pecah, Dedi Mulyadi Jadikan Siswa Yatim Piatu di Barak Militer Sebagai Anak Angkat
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. [Dok. Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dedi Mulyadi baru saja menjadikan seorang siswa di tempat pendidikan barak militer yang dia gagas sebagai anak angkat. 

Momen ini hadir saat sosok yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi alias KDM melepas siswa yang menyelesaikan pendidikan barak militer selama dua minggu.

Diantara para siswa, hadir seseorang yang ternyata tak dijemput orangtuanya. Dedi Mulyadi kemudian menghampiri si anak dan mengajukan beberapa pertanyaan.

"Nggak punya ayah dan ibu?" tanya Dedi Mulyadi dikutip dari kanal YouTubenya, Sabtu, 24 Mei 2025.

Si anak menjawab, "siap."

Dedi Mulyadi kemudian berniat menjadikan bocah lelaki tersebut menjadi anak angkatnya. Ia pun memberikan fasilitas sekolah kepada siswa tersebut.

"Kamu bisa sekolah di sini, ikut pola pendidikan saya," kata Dedi Mulyadi.

Setelah mengatakan hal tersebut, Dedi Mulyadi langsung memeluk si anak. Tangis pun pecah, bocah yatim piatu tersebut sesenggukan sambil memeluk Gubernur Jawa Barat ini.

Cuplikan video Dedi Mulyadi mengangkat salah satu siswa sebagai anak angkatnya kemudian viral di media sosial. Banyak yang ikut terharu dengan niat sang politisi.

Baca Juga: Kritik Program Barak Militer Dedi Mulyadi, Rocky Gerung Seret Nama Gibran Rakabuming

"Terima kasih pak Dedi Mulyadi semoga semoga sehat selalu, panjang umur, berkah, dunia dan akhirat. Terima kasih orang baik, saya orang Jakarta tapi ikut terharu," kata warganet.

"Tanpa kita sadari, KDM sebenarnya sedang mendidik dan menguatkan Abang-abang keren satu ini. Nanti suatu hari dia yang akan menjaga anak perempuan kesayangan bapak," imbuh yang lain.

"Kok gue ikutan nangis," timpal yang lain.

Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi jadikan siswa di barak militer sebagai anak angkat. 

Siswa tersebut sebenarnya bukan satu-satunya yang mendapat tawaran menjadi anak asuh Dedi Mulyadi. Ada beberapa lain yang juga ditawarkan lantaran tak dijemput orangtuanya.

"Kalian yang orang tuanya tidak datang, kamu semua nanti jadi anak saya semuanya," kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi khawatir, jika anak-anak yang tak dijemput oleh orang tuanya ini kembali ke rumah asal, maka pendidikan karakter yang dilakukan akan sia-sia.

"Kalau kamu bersedia tinggal di Bandung, saya sekolahkan kalian di Bandung semuanya, nggak usah balik ke rumah, saya khawatir kalau balik ke rumah malah nanti berubah lagi. Mau nggak? Mau," ucap Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi juga yang akan mengurus dokumen anak-anak tersebut. Ia lantas meminta bantuan Sekertaris Daerah atau Sekda untuk mendata mereka.

"Jadi kalian semua nanti didata Pak Sekda, nama-namanya siapa, semuanya jadi anak Dedi Mulyadi semuanya," ucap sang politisi mengakhiri.

Program barak militer adalah inisiatif yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk membina remaja yang terlibat perilaku negatif seperti tawuran, narkoba, atau kecanduan gawai.

Tujuan utamanya adalah membentuk karakter, kedisiplinan, dan mental positif melalui pendekatan semi-militer yang melibatkan TNI.

Beberapa orang tua dan pihak terkait mendukung program ini. Lantaran dianggap efektif membentuk kedisiplinan dan karakter positif pada remaja.

Namun Komnas HAM dan KPAI menyatakan bahwa pendekatan militeristik bisa mengarah pada pelanggaran hak anak.

Ada kekhawatiran bahwa model ini tidak memperhatikan pendekatan psikologis dan sosial yang lebih ramah anak.

Pengamat pendidikan juga menilai ini bisa berdampak pada stigma terhadap anak-anak “bermasalah”.

Artis yang kini jadi anggota DPR Verrell Bramasta juga mengkritik kebijakan Dedi Mulyadi. Menurut dia, anak justru tak pantas mendapat pendidikan militer. 

Pendapat Verrell Bramasta ini juga memantik argumentasi dari publik yang pro dengan Dedi Mulyadi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI