Suara.com - Titi Kamal ternyata pernah membelikan suami Nirina Zubir, Ernest Cokelat pakaian dalam. Kisah ini diungkap sendiri oleh Nirina.
"Satu hal yang dibanggakan suamiku sampai detik ini, Titi Kamal membelikan celana dalam buat Ernest Cokelat," kata Nirina Zubir mengenang peristiwa tersebut di kanal YouTube Kristo Immanuel pada Jumat, 23 Mei 2025.
Apa yang dilakukan Titi Kamal sebenarnya wajar-wajar saja mengingat ketika itu Nirina dan Ernest alami musibah. Rumah pasangan artis tersebut kebakaran yang membuat pakaian mereka hangus terbakar.
Titi Kamal awalnya menghubungi Nirina Zubir untuk bertanya kondisi. Termasuk apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu sahabatnya tersebut.
"(Kata Titi Kamal) 'Wah, Na, lu nggak punya apa-apa ya? Daleman pun ada nggak?'" ucap Nirina Zubir.
Nirina Zubir menjawab singkat, "nggak punya."
Titi Kamal lantas menawarkan bantuan yang tidak disangka-sangka. "Jadi gini nih Na, sorry banget ukuran (pakaian dalam) laki lu apa ya Na?" kata istri Christian Sugiono kala itu.
Kristo Immanuel yang mendengar cerita tersebut terkejut. Sementara Nirina Zubir tertawa.
"Hahahaha, Titi Kamal, i love you!" kata Nirina Zubir.
Baca Juga: Review Film Tabayyun: Drama Emosional yang Mengaduk Hati dan Pikiran
Nirina Zubir pun tak bisa menolak tawaran Titi Kamal. Ia dan dan Ernest memang butuh bantuan, termasuk pakaian.
"Gue yang jawabnya, Ti, kalau misalkan elu di hari yang beda sih, gue akan marah-marah ya. Tapi karena. Gue butuh, jadi ukurannya, piiiip," ucap artis 45 tahun tersebut.

Nirina Zubir kini sudah bisa menceritakan peristiwa nahas yang terjadi 13 tahun lalu. Bahkan ia sellay tertawa ketika mengingat peristiwa tersebut.
Namun jika didengar secara runtut kronologinya, peristiwa rumah Nirina Zubir kebakaran memberikan luka dalam buat keluarga.
Bagaimana tidak, si jago merah melahap semua bangunan rumah Nirina Zubir sampai tidak tersisa. Jangankan pakaian dalam, baju-bajunya pun tak bisa terselamatkan lagi.
"From one to ten, ten. Habis," kata Nirina Zubir.
Peristiwa rumah Nirina Zubir kebakaran berawal saat rumah sang artis mati lampu. Sesudahnya terdengar sesuatu yang aneh di lantai atas.
"Kedengeran dup, dup, dup, dup. Kita kira maling kan. Makanya aku bawa tongkat baseball," kata Nirina Zubir.
Namun tiba di atas, ia melihat kaca di langit-langit berwarna merah. Nirina Zubir berteriak, "sayang, bukan maling, api!!!"
Nirina Zubir bersama suaminya sekuat tenaga memadamkan api tersebut. Hanya saja yang dilakukan nihil sampai mereka akhirnya memanggil pemadam kebakaran.
Kebakaran Melanda Rumah Nirina Zubir dan Ernest 'Cokelat'
Pada Kamis malam, 12 Januari 2012, sekitar pukul 22.15 WIB, kediaman pasangan selebriti Nirina Zubir dan Ernest 'Cokelat' di kawasan Permata Mediterania Cluster Diamond 1, Pos Pengumben, Jakarta Barat, mengalami kebakaran. Insiden ini diduga kuat disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik.
Saat kejadian, Ernest baru saja pulang dari kegiatan promosi di radio dan sedang menikmati waktu bersama Nirina serta putri mereka, Zivara.
Tiba-tiba, listrik di rumah padam, dan terdengar suara mencurigakan. Ketika Ernest memeriksa, ia melihat api mulai membesar di lantai dua rumah mereka.
Upaya awal untuk memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan tidak berhasil, terutama karena ruangan tersebut menyimpan berbagai peralatan make-up dan barang-barang mudah terbakar lainnya.
Petugas pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi. Sebanyak 13 unit mobil pemadam tiba untuk mengendalikan api yang telah melahap sebagian besar isi ruang wardrobe di lantai dua.
Barang-barang seperti pakaian, sepatu, tas, parfum, dan aksesori milik pasangan tersebut hangus terbakar.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, seluruh pakaian dan perlengkapan pribadi mereka ludes terbakar, memaksa Nirina dan Ernest untuk sementara waktu meminjam pakaian dari tetangga.
Nirina, yang saat itu sedang hamil, mengaku sangat trauma dengan kejadian tersebut, terutama terhadap pemadaman listrik yang kini membuatnya waspada akan kemungkinan korsleting.
Pasca kebakaran, pasangan ini memilih untuk tinggal sementara di apartemen sambil menunggu proses renovasi rumah mereka selesai.
Nirina mengungkapkan bahwa meskipun rumah mereka telah diperbaiki, trauma yang dialami membuatnya belum siap untuk kembali tinggal di sana. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak mengabaikan potensi bahaya dari instalasi listrik di rumah.