Suara.com - Syahrini tak tinggal diam, setelah kehadirannya di acara Cannes Festival Film 2025 menuai banyak cibiran.
Salah satunya, banyak orang mempertanyakan alasan Syahrini bisa menghadiri festival film tersebut padahal dirinya lebih dikenal sebagai penyanyi daripada bintang film.
Istri Reino Barack ini melalui unggahan fotonya di Instagram pun nampaknya berusaha mengklarifikasi cibiran tersebut.
Pada unggahannya itu, pelantun lagu "Sesuatu" ini memamerkan fotonya besama suami, Reino Barack sedan jalan-jalan hingga belanja berlian selama di Cannes, Prancis.
Syahrini lewat caption unggahannya lantas menjelaskan acara Cannes Film Festival 2025 yang dihadirinya bukanlah sekedar acara festival film biasa.
Menurutnya, Cannes Film Festival juga merupakan acara kesenian dan kecantikan.
"Cannes lebih dari sekedar festival film, ini perayaan seni dan kecantikan," kata Syahrini pada unggahannya, Sabtu 24 Mei 2025.
Sayangnya, Syahrini masih membatasi kolom komentar unggahannya yang menjelaskan acara Cannes Film Festival 2025 tersebut. Sehingga tak ada satu pun yang mengomentari unggahannya tersebut.
Namun seperti yang diketahui sebelumnya, istri Reino Barack ini sempat menerima penghargaan yang diklaim dari UNESCO pada acara Gala Dinner Cannes Film Festival 2025.
Baca Juga: Sebelum Lapor Polisi, Yoni Dores Berkali-kali Datangi Lesti Kejora Buat Somasi Masalah Lagu
Penghargaan tersebut diberikan dalam acara gala dinner yang bertema Listen to Her Parole pada 14 Mei 2025 di Carlton Hotel Cannes.
Penghargaan yang diterima Syahrini adalah Global Cultural Impact Award atas kontribusinya dalam kerja amal dan pengaruh budaya.
UNESCO Bantah Beri Penghargaan untuk Syahrini
Kantor perwakilan UNESCO Regional Office di Jakarta akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait penghargaan Syahrini dalam Cannes Film Festival yang menuai polemik.

Dalam klarifikasinya, mereka menegaskan tidak ada keterlibatan institusi mereka dalam penghargaan yang diterima oleh Syahrini.
"UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud. Meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis," tulis pernyataan resmi tersebut.
Pihak UNESCO juga menegaskan bahwa penghargaan yang diterima Syahrini bukan bagian dari program resmi mereka, apalagi bentuk pengakuan langsung dari organisasi yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa itu.
"Acara tersebut bukan merupakan upacara atau bentuk pengakuan resmi dari UNESCO," lanjutnya.
Dalam klarifikasi lanjutan, UNESCO juga memberikan penjelasan terkait ajang penghargaan yang disebut-sebut Syahrini sebagai prestasi bergengsi.
Mereka mengungkap bahwa penghargaan itu berasal dari organisasi bernama United Society Council (USC), bukan dari UNESCO.
USC menggelar acara penghargaan bertajuk Listen to Her Parole, sebuah platform yang disebut mendukung pemberdayaan perempuan. Gelarannya dilaksanakan sebelum malam puncak Festival Film Cannes 2025.
Acara tersebut mendapatkan dukungan dari Guila Clara Kessous, seorang seniman asal Prancis yang pernah ditunjuk sebagai UNESCO Artist for Peace pada tahun 2012 lalu.
Kessous memang memiliki afiliasi dengan UNESCO, namun dalam kasus ini ia hadir dalam kapasitas pribadi, bukan sebagai representasi resmi organisasi.
"Jadi UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud. Meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis, acara tersebut bukan merupakan upacara atau bentuk pengakuan resmi dari UNESCO," terangnya lagi dalam keterangan tertulis.
"Mungkin akan lebih tepat jika disebut sebagai penghargaan dari United Society Council melalui acara Listen to Her Parole, yang didukung oleh Guila Clara Kessous, salah satu UNESCO Artist for Peace," sambung pernyataan tersebut.