Setia Hingga Hembusan Napas Terakhir
Sebelum meninggal dunia, Ustaz Yahya Waloni sempat menyampaikan dua khutbah perayaan Idul Adha. Pertama di pagi hari dan yang kedua saat salat Jumat.
Bersama Mutmainah, beliau menginap di Hotel Prima Makassar, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan dakwahnya di kota tersebut.
Saat menyampaikan khutbah kedua di Masjid Darul Falah, Ustaz Yahya Waloni terlihat masih penuh semangat.
Beliau mengingatkan jamaah tentang pentingnya tauhid dan mengambil pelajaran dari ujian keimanan Nabi Ibrahim AS.
Namun, takdir berkata lain. Di tengah khutbah, beliau tiba-tiba memegang dada dan ambruk di mimbar, sesaat sebelum menutup khutbah dengan doa.
Sejumlah saksi mata, termasuk Harfan Jaya Sakti dan Prof. Dr. Syahruddin Usman, menjadi saksi peristiwa tersebut.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, Ustaz Yahya Waloni dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 14.00 WITA.
Di antara kerumunan jemaah yang berduka, tampak Mutmainah menangis pilu.
Baca Juga: Kisah Mualaf Ustaz Yahya Waloni, Bertemu Penjual Ikan yang Tak Bisa Dilihat Semua Orang
Dia dipapah oleh jemaah wanita lain, mencoba tetap tegar meski hatinya hancur oleh kehilangan.
Mutmainah bukan hanya seorang istri dalam pengertian konvensional. Dia adalah rekan seperjuangan yang menempuh jalan hijrah bersama Ustaz Yahya Waloni.
Sejak sang suami memutuskan meninggalkan latar belakangnya sebagai pemuka Kristen dan mendalami Islam, Mutmainah selalu ada di sisi, mendukung tanpa syarat.
Perjalanan Spiritual Ustaz Yahya Waloni
Perjalanan spiritual Ustaz Yahya Waloni sendiri sangat unik. Beliau terlahir sebagai Yahya Yopie Waloni di Manado dari keluarga Kristen yang taat.
Ustaz Yahya bahkan sempat menjadi Ketua Sekolah Tinggi Theologia di Sorong dan dosen di Universitas Balikpapan.