Suara.com - Kabar Ustaz Yahya Waloni meninggal dunia masih menyita perhatian publik, apalagi kematiannya terbilang mendadak tanpa sakit terlebih dahulu.
Video-video ceramah ustaz yang dulu mantan pendeta ini viral lagi.
Salah satunya saat dia menceritakan tentang sikap ayahnya ketika tahu dirinya pindah agama dari Kristen ke Islam.
Ternyata ayah Ustaz Yahya Waloni sangat menentang keputusan dai yang punya gaya ceramah radikal ini.
"Termasuk ayah saya benci sama saya," ungkapnya dikutip dari video ceramahnya yang diunggah ulang akun TikTok rererentyre1 pada Minggu, 8 Juni 2025.
Dengan amarah, sang ayah bertanya apa yang menjadi alasan Ustaz Yahya Waloni masuk Islam.
"Hei Yahya, kenapa kau masuk Islam?" katanya menirukan pernyataan sang ayah waktu itu.
Pria kelahiran Manado, 30 November 1970 ini menjawab dengan penuh keyakinan.
Baca Juga: Sosok Mutmainah Istri Ustaz Yahya Waloni, Ikut Mualaf dan Setia Sampai Akhir
"Saya nggak masuk Islam. Islam yang masuk ke saya," jawabnya tegas.
Ayahnya masih penasaran makanya menanyakan lebih jauh apa kelebihan Islam sampai membuat Ustaz Yahya keluar dari agama leluhurnya.
![Ustaz Yahya Waloni [Youtube/Derry Sulaiman and Sahabat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/07/67200-ustaz-yahya-waloni.jpg)
"Islam tidak ada kelebihan tapi Islam itu benar, suci, sempurna ajarannya! Dan itu bukan buatan manusia, asli wahyu dari Allah, mampu bercerita peristiwa yang pernah, sementara dan akan terjadi," tegasnya.
Tak berhenti di situ, dia memberikan alasan sederhana dan logika sederhana pada sang ayah.
"Saya katakan: Kalau Opa, kakek kita, kita gantung di dinding rumah begini pakai celana dalam, bapak malu nggak kalau ada tamu?" katanya.
Dia kemudian menanyakan hal yang sama jika foto sang ayah yang dipajang di dinding.
"Nah sekarang tidak usahlah opa. Bapak sendiri foto telanjang pake celana dalam, gantung begitu, malu apa tidak? Dia bilang malu," tambahnya.
Dari logika yang disampaikan, kemudian dia menggunakannya untuk mengkritik agama sebelumnya.
"Nah sekarang kenapa Tuhan tidak malu?" katanya yang bikin ayahnya terdiam.
Sayangnya, logika tersebut menuai pro konta karena terdengar seperti menjelek-jelekkan agama lain.
"Semoga gak ada lagi oknum ustaz yang kalo khotbah jelek-jelekin agama lain, cukup almarhum aja. Semua agama itu indah, salam toleransi," komentar netizen.
"ISLAM tidak pernah mengajarkan menjelek jelekkan agama orang lain," timpal netizen lain.
![Ustaz Yahya Waloni [Youtube/Deddy Corbuzier].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/06/76093-ustaz-yahya-waloni.jpg)
Sementara itu, netizen juga banyak yang membelanya karena apa yang dikatakannya dinilai benar.
"Setiap mantan pendeta masuk Islam cerdasnya melebihi kapasitas. Semoga ustaz ditempatkan dari orang-orang yang sholeh Amiiin," komentar netizen.
"Orang yang mualaf dalam ibadah lebih menekuni dan lebih taat beribadah," nilai netizen lain.
"Beliau tidak sedang menjelekan agamanya dahulu tapi sedang membuka pikiran orang-orang yang mau berpikir. Husnul khotimah ustaz insya Allah," bela netizen lainnya.
Dalam perjalanan spiritual Ustaz Yahya Waloni, dia mengungkapkan butuh waktu lama untuk akhirnya memutuskan menjadi mualaf.
Apalagi dirinya sudah memiliki posisi penting di agama sebelumnya sebagai pendeta sekaligus dosen di sebuah sekolah tinggi di daerahnya.
Menurutnya, dia juga sudah meluluskan banyak calon pendeta selama dirinya meyakini agama sebelumnya.
Butuh waktu 8 tahun dirinya belajar tentang ajaran Islam dan membandingkan dengan ajaran di agamanya.
Namun titik yang membuatnya yakin mantap masuk Islam setelah bertemu dengan sosok pedagang ikan.
Dia menemukan jawaban tentang makna Islam dari pernyataan penjual ikan tersebut.
"Akhirnya saya bertemu penjual ikan, penjual ikan yang konon kabar nggak tahu siapa, Saya tanya 'Apa itu Islam'. Katanya Islam itu tinggi, luas dan dalam bagaikan samudra yang luas. Ah ini baru lawan," ungkapnya.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah