Tantowi Yahya Singgung Kenaikan Gaji Hakim hingga 280 Persen: Kalau Rakus, Tetap akan Nyolong

Ferry Noviandi Suara.Com
Kamis, 12 Juni 2025 | 19:36 WIB
Tantowi Yahya Singgung Kenaikan Gaji Hakim hingga 280 Persen: Kalau Rakus, Tetap akan Nyolong
Tantowi Yahya mengkritik kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menaikkan gaji hakim hingga 280 persen.. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Mau gajinya segede apapun kalau yang nyuap sekelas presiden mana bisa lawan?" komentar warganet lain menyindir.

"Sebenernya ini soal mental pengin 'kaya', tapi Bapak Presiden sudah ambil keputusan naikkan gaji, harus terima kasih banyak dan hakim harus bersyukur tuh. Kita rakyat tetap memantau aja jangan sampai ada drama drama suap," uap warganet lain.

"KPK juga di kasih gaji tinggi tapi yaaa, begitulah. Sebenarnya tergantung karakter masing-masing orang sih, bukan dari besarnya gaji," kata yang lain.

Sebelumnya, Tantowi Yahya juga viral setelah pernyataannya mengungkap pengalaman berobat di Penang, Malaysia.

Tantowi menyebutkan banyak orang Indonesia yang berobat di Penang daripada rumah sakit di Indonesia.

Ada tiga hal yang membuat banyak orang Indonesia lebih memilih berobat di Penang, Malaysia.

Satu di antaranya tingkat akurasi tinggi karena punya alat modern dan dokter profesional.

Kecepatan pelayanan juga menjadi poin penting yang membuat pasien senang berobat di sana.

"Sangat cepat di sini, kita menunggu dari satu bilik atau satu pelayanan ke pelayanan lainnya itu kadang kurang dari lima menit. Nah, hasil seluruhnya bisa kita dapatkan kurang dari 4 jam," kata Tantowi dalam video yang diunggah di akun Instgram-nya, Rabu, 10 Juni 2025.

Baca Juga: Gaji Sudah Dinaikkan Prabowo, DPR jika Masih Ada Hakim Nakal: Pecat, Hukum Setimpal!

Tingkat kepercayaan pasien pada rumah sakit di sini sangat tinggi.

"Pasien-pasien itu mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap hasil yang dihasilkan oleh medical check up ataupun pengobatan. Barangkali, ini kecanggihan dokternya ya dan dibantu dengan alat-alat, sehingga rasa percaya itu tumbuh dan semakin tinggi," ujarnya.

Selain itu, biaya di rumah sakit Penang, Malaysia termasuk murah.

"Saya katakan murah, karena biayanya itu 30 persen dari biaya yang seharusnya atau biasanya kita bayar di Jakarta, atau 50 persen lebih murah daripada di Singapura. Mengapa itu murah? Ternyata salah satunya mesin-mesin modern yang mahal itu, ketika masuk ke Pinang itu tidak dikenakan pajak oleh pemerintahnya," imbuhnya.

Biaya yang terjangkau itu membuat pasien merasa tak diperas hanya untuk berobat.

"Pasien-pasien di sini tidak merasa diperas oleh rumah sakit ataupun dokternya. Jadi, ya mereka cari uang tapi ada kesan humanisnya, ada kesan pelayanan kepada masyarakat," ucap Tantowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI