Ia juga menyayangkan diagnosa yang diberikan sering kali berubah-ubah dan tidak jelas.
"Nggak puas gue sama jawaban dokter sini!" tulisnya sambil memperlihatkan suasana rumah sakit tempat ia memeriksakan anaknya.
Kekecewaan tersebut akhirnya membuat Bunga memutuskan untuk membawa anaknya berobat ke luar negeri.
Ia memilih untuk ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan harapan bisa mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan penanganan yang lebih baik.
"Okelah, gue putusin untuk bawa anak gue ke Kuala Lumpur aja. Udah terlalu lama batuknya nggak kelar-kelar, sama seperti duit gue yang nggak stop-stop bayar buat rumah sakit di sini tapi hasilnya zonk," ungkap Bunga.
Lebih lanjut, Bunga juga mengungkapkan pengalaman pribadinya di masa lalu saat ia didiagnosa mengidap penyakit autoimun dan lupus oleh dokter di Indonesia.
Diagnosis tersebut sempat membuatnya panik hingga akhirnya ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit di Singapura.
Namun hasil pemeriksaan di sana justru menunjukkan hal sebaliknya.
"Beberapa tahun lalu gue pernah didiagnosa autoimun dan lupus sama dokter Indo. Tapi pas dicek di Singapura, mereka nggak mau pakai hasil tes dari Indonesia, disuruh tes ulang. Hasilnya? Gue sehat-sehat aja dan jauh dari kata autoimun maupun lupus," jelasnya.
Baca Juga: Berapa Biaya Rumah Sakit di Penang Malaysia? Jadi Pilihan Vidi Aldiano Hingga Tantowi Yahya Berobat
![Bunga Zainal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/10/2024) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/17/12007-bunga-zainal.jpg)
Menurut Bunga, dokter di Singapura hanya memberikan vitamin dan menyatakan bahwa tidak ada gejala seperti yang sebelumnya disampaikan oleh dokter di Tanah Air.
Cerita Tantowi Yahya dan Bunga Zainal ini menambah deretan pengakuan figur publik yang menyuarakan kekecewaannya terhadap layanan medis di Indonesia.
Fenomena ini sekaligus menjadi refleksi bagi dunia kesehatan nasional agar terus berbenah dan meningkatkan mutu pelayanan serta kepercayaan masyarakat.