Suara.com - Video Tantowi Yahya yang membagikan pengalamannya berobat di Penang, Malaysia, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya, mantan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru itu menyebut bahwa sebagian besar pasien di rumah sakit Penang justru berasal dari Indonesia.
"Delapan puluh persen pasien di rumah sakit sini orang Indonesia," ujar Tantowi dalam video tersebut.
Menurutnya, banyak masyarakat Indonesia memilih berobat ke luar negeri karena berbagai alasan.
Mulai dari biaya yang lebih terjangkau hingga mutu pelayanan dan fasilitas medis yang dinilai lebih baik dibandingkan rumah sakit di Tanah Air.

"Biaya rumah sakit di sini lebih murah dan pelayanannya luar biasa. Bahkan dibandingkan rumah sakit swasta di Indonesia, mutu rumah sakit di Penang jauh lebih unggul," ungkapnya.
Pernyataan Tantowi Yahya tersebut sontak menuai respons luas dari warganet.
Tak sedikit yang mengamini pengakuan itu, mengingat fenomena warga Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri, khususnya Malaysia dan Singapura, memang bukan hal baru.
Salah satu yang turut membagikan pengalaman serupa adalah aktris Bunga Zainal.
Baca Juga: Berapa Biaya Rumah Sakit di Penang Malaysia? Jadi Pilihan Vidi Aldiano Hingga Tantowi Yahya Berobat
Melalui unggahan di InstaStory di awal tahun lalu, Bunga Zainal pernah mengungkapkan kekecewaannya terhadap layanan medis yang ia terima di rumah sakit Indonesia.
Saat itu, anaknya mengalami batuk pilek berkepanjangan yang tak kunjung sembuh meski telah berkali-kali diperiksa oleh dokter di Indonesia.
"Capek banget batuk pilek nggak sembuh-sembuh! Sudah ada 4 bulan lebih kali bolak-balik ke dokter nggak sembuh-sembuh, bahkan dari tahun lalu," tulis Bunga.
Ia mengaku frustrasi karena kondisi anaknya tak kunjung membaik. Bahkan, rencana vaksinasi anaknya pun terpaksa ditunda karena batuk pilek tersebut belum juga hilang.

Hal ini diperparah oleh riwayat asma dan alergi yang dimiliki sang anak, yang membuatnya sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.
Bunga merasa penanganan dari sejumlah dokter di Indonesia tidak memuaskan.
Ia juga menyayangkan diagnosa yang diberikan sering kali berubah-ubah dan tidak jelas.
"Nggak puas gue sama jawaban dokter sini!" tulisnya sambil memperlihatkan suasana rumah sakit tempat ia memeriksakan anaknya.
Kekecewaan tersebut akhirnya membuat Bunga memutuskan untuk membawa anaknya berobat ke luar negeri.
Ia memilih untuk ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan harapan bisa mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan penanganan yang lebih baik.
"Okelah, gue putusin untuk bawa anak gue ke Kuala Lumpur aja. Udah terlalu lama batuknya nggak kelar-kelar, sama seperti duit gue yang nggak stop-stop bayar buat rumah sakit di sini tapi hasilnya zonk," ungkap Bunga.
Lebih lanjut, Bunga juga mengungkapkan pengalaman pribadinya di masa lalu saat ia didiagnosa mengidap penyakit autoimun dan lupus oleh dokter di Indonesia.
Diagnosis tersebut sempat membuatnya panik hingga akhirnya ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit di Singapura.
Namun hasil pemeriksaan di sana justru menunjukkan hal sebaliknya.
"Beberapa tahun lalu gue pernah didiagnosa autoimun dan lupus sama dokter Indo. Tapi pas dicek di Singapura, mereka nggak mau pakai hasil tes dari Indonesia, disuruh tes ulang. Hasilnya? Gue sehat-sehat aja dan jauh dari kata autoimun maupun lupus," jelasnya.
![Bunga Zainal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/10/2024) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/17/12007-bunga-zainal.jpg)
Menurut Bunga, dokter di Singapura hanya memberikan vitamin dan menyatakan bahwa tidak ada gejala seperti yang sebelumnya disampaikan oleh dokter di Tanah Air.
Cerita Tantowi Yahya dan Bunga Zainal ini menambah deretan pengakuan figur publik yang menyuarakan kekecewaannya terhadap layanan medis di Indonesia.
Fenomena ini sekaligus menjadi refleksi bagi dunia kesehatan nasional agar terus berbenah dan meningkatkan mutu pelayanan serta kepercayaan masyarakat.