Seperti diketahui, Gustiwiw meninggal dunia pada Minggu pagi, 15 Juni 2025 usai terjatuh di kamar mandi saat tengah berada di Lembang, Jawa Barat.
Kabar tersebut pertama kali diketahui keluarga setelah sang ibu mendapat telepon dari dokter yang memeriksa Gustiwiw.
Saat itu, Sri masih tidak percaya anaknya telah tiada. Dia sempat mengira Gustiwiw hanya pingsan.
"Saya bahkan video call sama dokternya saya enggak nangis, kenapa? Saya 'ah paling pingsan aja', karena di situ saya tetap positive thinking ada keajaiban Allah," kenangnya haru.
Jenazah Gustiwiw dimakamkan di TPU Jati Sari, Bekasi, Jawa Barat, setelah sebelumnya disalatkan di Masjid Baitul Haq, Pondok Melati. Iring-iringan mobil jenazah tiba sekitar pukul 17.14 WIB.
Kepergian musisi berusia 25 tahun ini mengejutkan publik dan rekan-rekan seprofesinya. Ucapan duka datang dari banyak pihak, termasuk komedian Ananta Rispo.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Saya bersaksi demi Allah @gustiwiw orang baik, baik banget malah. Semoga tenang dan ditempatkan di tempat terbaik, Allah ampuni dosanya, Allah terima amal ibadahnya, aamiin," tulisnya lewat akun X.
Sosok Gustiwiw dikenal luas sebagai musisi, pencipta lagu, produser musik, konten kreator, dan penyiar radio.
![Prosesi pemakaman Gustiwiw di TPU Jati Sari 2, Bekasi, Jawa Barat pada Minggu, 15 Juni 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/15/67064-prosesi-pemakaman-gustiwiw.jpg)
Melalui genre yang dia ciptakan sendiri, Endikup alias Enak di Kuping, Gustiwiw melahirkan sejumlah lagu populer seperti Diculik Cinta dan Icik Icik Bum Bum.
Baca Juga: Kematian Gustiwiw Dibercandain, Rigen Rakelna hingga Praz Teguh Ngamuk
Gusti juga terlibat dalam produksi musik sejumlah musisi muda seperti Jebung, Alsa Aqilah, hingga Ardhito Pramono.
Dia juga merupakan putra dari almarhum Timur Priyono, pencipta lagu legendaris seperti Yang Penting Happy dan Sedap Betul.
Kini, kepergian Gustiwiw menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga yang masih sulit percaya bahwa sosok ceria dan penuh tawa itu telah pergi untuk selamanya.