Viral Sisi Gelap Wisata Hiu Paus Gorontalo, Prilly Latuconsina Terseret

Ferry Noviandi Suara.Com
Rabu, 18 Juni 2025 | 17:40 WIB
Viral Sisi Gelap Wisata Hiu Paus Gorontalo, Prilly Latuconsina Terseret
Prilly Latuconsina terlihat asyik berpose bareng seekor paus di Pangkalan IV Wisata Hiu Paus Botubarani, Gorontalo. (Instagram/@prillylatuconsina96)

Suara.com - Prilly Latuconsina diseret dalam video yang dibagikan konten kreator bernama Anandabhuwana di TikTok.

Konten yang telah ditonton sebanyak 1,6 juta kali hingga Rabu, 18 Juni 2025 tersebut rupanya membicarakan tentang Desa Botubarani, Gorontalo.

Awalnya nelayan, penduduk Desa Botubarani saat ini mengelola Pangkalan IV Wisata Hiu Paus. Semua berawal dari "keajaiban" hiu paus bermigrasi di laut mereka.

"Hiu paus merupakan hewan yang bermigrasi sehingga menjadi tempat singgah hiu paus merupakan sesuatu yang sangat jarang," terang Anandabhuwana dalam videonya yang berjudul "Sisi Gelap Wisata Hiu Paus Botubarani, Gorontalo".

"Sehingga mengambil kesempatan tersebut, warga dari Desa Botubarani memasarkan tempat ini sebagai wisata hiu paus," lanjutnya.

Prilly Latuconsina. [Instagram]
Prilly Latuconsina sebagai Duta Konservasi Hiu Paus diharapkan lebih sadar dan memberikan kampanye positif terkait wisata paus di Desa Botubarani, Gorontalo. . [Instagram]

Penduduk Desa Botubarani lantas mencoba "menahan" agar para Hiu Paus tetap berada di laut mereka dengan memberi makan.

"Di benak mereka, supaya mereka menetap di Desa Botubarani, ya dikasih makan supaya setiap hari turis ada terus," lanjut Anandabhuwana.

Jadilah Wisata Hiu Paus menjadi mata pencaharian penduduk Desa Botubarani yang awalnya sebagai nelayan.

Penghasilan Wisata Hiu Paus tentu jauh di atas pendapatan mereka dahulu, mulai dari menyewakan perahu, alat snorkling, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Kini Rilis di Netflix, Film Perayaan Mati Rasa Kembali Trending

Penduduk Desa Botubarani mematok harga mulai Rp325 ribu hingga yang termahal Rp500 ribu.

Biaya yang termahal adalah drone photoshoot dengan berbagai pilihan perahu, di antaranya perahu biasa, perahu transparan, paddle board, dan bentuk love.

Anandabhuwana lantas mengungkap beberapa masalah atau ancaman yang mungkin tidak diketahui maupun disadari penduduk setempat.

Yang pertama ialah para Hiu Paus tidak jinak, melainkan "dikondosikan" dengan memberikan makanan.

Sedangkan makanan yang diberikan penduduk Desa Botubarani kepada para Hiu Paus bisa dikatakan seperti junk food bagi manusia.

"Udang yang diberikan oleh orang-orang ini bukan sepenuhnya diet natural hiu paus," imbuh Anandabhuwana.

"Beberapa sumber mengatakan ini ibarat memberikan junk food untuk mereka. Risiko kesehatan jangka panjangnya masih belum diketahui," ucapnya.

Melalui kontennya tersebut, Anandabhuwana tidak bermaksud meminta Wisata Hiu Paus di Desa Botubarani dihentikan atau ditutup.

Anandabhuwana hanya ingin mengajak pihak-pihak terkait untuk berbenah, sebab apabila makanan yang diberikan tidak baik, para Hiu Paus tersebut juga terancam mati.

Maka dari itu, Prilly Latuconsina sebagai Duta Konservasi Hiu Paus diharapkan menyadari ancaman-ancaman tersebut.

"Gua agak kecewa karena Prilly menjadi Duta Konservasi Hiu Paus oleh Konservasi Indonesia. Seharusnya ia menyuarakan ini dan sadar akan hal ini," kata Anandabhuwana.

Prilly Latuconsina jadi dosen di LSPR (Instagram/@prillylatuconsina96)
Prilly Latuconsina sebagai Duta Konservasi Hiu Paus diharapkan lebih sadar dan memberikan kampanye positif terkait wisata paus di Desa Botubarani, Gorontalo.  (Instagram/@prillylatuconsina96)

Sebagai contoh, Anandabhuwana mengungkap bagaimana wisata Hiu Paus di Australia dikembangkan.

Menurut Anandabhuwana, Australia menerapkan larangan tidak boleh memberi makan dan menyentuh Hiu Paus, harus menjaga jarak, dan turis yang dapat berkunjung sangat terbatas.

"Dengan semua larangan itu, (Australia) masih bisa menghasilkan industri yang jutaan dolar," tutur Anandabhuwana.

Untuk diketahui, Anandabhuwana bukan orang sembarangan sehingga berani menyuarakan kekhawatirannya tentang Wisata Hiu Paus di Gorontalo.

Anandabhuwana menyandang gelar sarjana dari Universitas Indonesia jurusan Biologi pada 2023.

Anandabhuwana pernah bekerja di Orangutan Haven di Medan dan Komunitas Konservasi Indonesia Warsi di Jambi.

Sejak Mei 2024, Anandabhuwana bergabunng dengan yayasan LINI Marine Conservation yang berfokus pada pelestarian alam dan berkantor di Bali.

Sementara itu, Prilly Latuconsina dipercaya menjadi Duta Hiu Paus sejak Agustus 2024.

Konservasi Indonesia (KI) memberikan kepercayaan tersebut kepada Prilly saat meresmikan program untuk melestarikan Hiu Paus.

Beberapa tahun belakangan, Prilly Latuconsina memang suka menyelam, bahkan telah memiliki sertifikat Advanced Open Water Diver.

Prilly Latuconsina diketahui juga pendiri Generasi Peduli Bumi yang fokus pada empat program, yaitu bersih pantai, recycling sampah plastik, food waste, dan rumah pintar.

Kontributor : Neressa Prahastiwi

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI