Suara.com - Ketika nama Foo Fighters disebut, pikiran jutaan penggemar musik di seluruh dunia—termasuk di kota-kota besar Indonesia—langsung tertuju pada raungan gitar yang ikonik, drum yang menggelegar, dan energi panggung yang seolah tak ada habisnya.
Lagu-lagu seperti "Everlong," "My Hero," dan "The Pretender" telah menjadi lagu kebangsaan bagi satu generasi.
Namun, di balik citra mereka sebagai mesin rock and roll yang tak terhentikan, tersimpan sejumlah kisah dan fakta mengejutkan yang membentuk fondasi band ini, yang seringkali luput dari sorotan utama.
Bagi banyak orang, Foo Fighters adalah simbol kebangkitan dan ketahanan, sebuah proyek yang lahir dari tragedi.
Namun, detail-detail perjalanannya menunjukkan sebuah narasi yang jauh lebih kompleks dan menarik daripada sekadar "band bentukan mantan drummer Nirvana."
1. Foo Fighters Awalnya Bukanlah Sebuah Band, Melainkan Proyek Solo Rahasia

Ini mungkin fakta paling fundamental namun paling sering dilewatkan. Album debut Foo Fighters yang dirilis pada tahun 1995 bukanlah hasil kolaborasi sebuah band.
Seluruh album tersebut—setiap dentuman drum, setiap senar gitar dan bass, hingga setiap vokal—direkam sepenuhnya oleh Dave Grohl seorang diri dalam waktu satu minggu.
Setelah trauma mendalam akibat bubarnya Nirvana dan wafatnya Kurt Cobain, Grohl menggunakan musik sebagai terapi.
Baca Juga: Muse Gelar Konser di Jakarta pada September 2025, Harga Tiket Sama dengan Foo Fighter
Grohl menulis dan merekam materi lagu tanpa ekspektasi apa pun. Nama "Foo Fighters" sengaja dipilih untuk menciptakan anonimitas.
"Aku terlalu takut untuk memakai namaku sendiri. Aku hanya berharap orang akan mengira ini adalah karya sebuah band misterius, bukan sekadar rekaman seorang drummer," kata Grohl dalam sebuah wawancara, menggambarkan kerentanannya saat itu.
2. Nama Band Terinspirasi dari Fenomena UFO di Era Perang Dunia II
![Foo Fighters dijadwalkan akan menggelar konser di Jakaerta pada 2 Oktober 2025. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/27/40950-foo-fighters.jpg)
Banyak yang mengira nama "Foo Fighters" adalah nama acak yang terdengar keren. Kenyataannya, nama ini memiliki latar belakang sejarah yang unik.
Selama Perang Dunia II, pilot-pilot Sekutu sering melaporkan penampakan benda-benda terbang aneh dan bola cahaya misterius yang mereka sebut "foo fighters".
Grohl, yang merupakan penggemar berat teori konspirasi dan fenomena luar angkasa, menemukan istilah ini saat membaca sebuah buku tentang UFO dan langsung merasa cocok.
Nama itu memberikan aura misterius yang ia cari untuk proyek solonya.
3. Momen Legendaris: Patah Kaki di Panggung, Melanjutkan Tur di Atas 'Takhta' Gitar
![Foo Fighters dirumorkan bakal manggung di Indonesia [Instagram/foofighters]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/19/31552-foo-fighters.jpg)
Dedikasi Foo Fighters terhadap penggemar mereka berada di level yang berbeda. Bukti paling sahih terjadi pada tahun 2015 di Gothenburg, Swedia.
Dave Grohl terjatuh dari panggung di tengah konser dan mengalami patah kaki yang parah.
Alih-alih membatalkan pertunjukan, ia justru berjanji kepada penonton bahwa ia akan kembali setelah mendapatkan pertolongan medis.
Benar saja, satu jam kemudian, Grohl kembali ke panggung dengan kaki yang diperban dan menyelesaikan sisa konser sambil duduk.
Tidak berhenti di situ, ia kemudian merancang sebuah "takhta" raksasa yang terbuat dari gitar, lampu panggung, dan amplifier agar bisa melanjutkan sisa tur Amerika Utara.
"Pembatalan bukanlah DNA kami. Jika ada cara untuk tetap bermain, kami akan melakukannya. Pertunjukan ini harus, dan akan selalu, terus berjalan," adalah semangat yang mereka tunjukkan malam itu.
4. Taylor Hawkins Direkrut dari Puncak Popularitas Alanis Morissette
![Drummer Foo Fighters Taylor Hawkins meninggal dunia. [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/03/26/69699-drummer-foo-fighters-taylor-hawkins.jpg)
Mendiang Taylor Hawkins adalah detak jantung Foo Fighters selama 25 tahun, tetapi banyak yang lupa dari mana ia berasal.
Sebelum bergabung, Hawkins adalah drummer untuk Alanis Morissette selama tur Jagged Little Pill, salah satu tur terbesar di era 90-an.
Ketika drummer pertama Foo Fighters, William Goldsmith, keluar, Grohl menelepon Hawkins untuk meminta rekomendasi drummer lain.
Namun, Hawkins justru menawarkan dirinya sendiri. Ia rela meninggalkan posisi nyaman di puncak dunia pop untuk bergabung dengan band rock yang saat itu masih membangun pijakannya.
Sebuah langkah yang membuktikan hasratnya pada musik rock sejati.
Sayangnya, Taylor Hawkins meninggal dunia akibat overdosis narkoba pada 25 Maret 2022.
5. Lahirnya Konser "Rockin' 1000" Berkat Kekuatan Fans
Foo Fighters memiliki salah satu basis penggemar paling loyal di dunia, dan kisah dari Cesena, Italia, adalah buktinya.
Pada tahun 2015, sekelompok penggemar bertekad untuk membawa band ini ke kota kecil mereka.
Mereka mengorganisir sebuah acara luar biasa bernama "Rockin' 1000", di mana 1.000 musisi—drummer, gitaris, bassis, dan vokalis—berkumpul di sebuah lapangan untuk memainkan lagu "Learn to Fly" secara bersamaan.
Video penampilan epik itu menjadi viral, sampai ke telinga Dave Grohl.
Tergerak oleh dedikasi tersebut, Foo Fighters tidak hanya membalas video itu, tetapi juga menjadwalkan konser sungguhan di Cesena, membuka pertunjukan pertama tur Eropa mereka di sana sebagai bentuk penghormatan.
Foo Fighter akan konser di Jakarta pada 2 Oktober 2025 tepatnya di Carnaval Ancol. Tiket untuk konser ini sudah dibuka sejak 26 Mei lalu.