Tampil Brewokan Hingga Gondrong, Aliando Syarief Bantah Jadi Dukun

Rabu, 25 Juni 2025 | 13:20 WIB
Tampil Brewokan Hingga Gondrong, Aliando Syarief Bantah Jadi Dukun
Aliando Syarief dan Febby Rastanty dalam konferensi pers film Narik Sukmo yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Juni 2025. [Suara.com/Tiara Rosana

Suara.com - Aktor Aliando Syarief tampil berbeda dalam film horor Narik Sukmo. Saat memerankan karakter Dirja, Aliando tampil dengan tubuh gemuk, kumis dan jenggot lebat, serta rambut gondrong.

Penampilan tersebut membuat Aliando Syarief tampak misterius dan lebih gelap dari biasanya. Sang aktor bahkan sempat dikira bermain sebagai tokoh dukun.

Hal ini disampaikan Aliando Syarief dalam konferensi pers rilis film Narik Sukmo yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Juni 2025.

"Sebenarnya waktu syuting di sana kondisinya gemuk. Dan karakter Dirja itu sebenarnya lebih tuwir dari karakter utama Febby dan Dea, jadi gue (tampil) dengan brewok yang numbuh, dan gondrong gitu ya," kata Aliando Syarief di hadapan awak media.

"Jadi gue harus klarifikasi ya, di film ini gue bukan (jadi) dukun ya. Dengan kondisi gondrong, gemuk, dan dark, pada mikirnya gue (berperan jadi) dukun. Gue bukan Walid, gue Dirja. Gue siapa? Nonton aja Narik Sukmo," ucapnya menyambung.

Aliando Syarief dan Febby Rastanty dalam konferensi pers film Narik Sukmo yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Juni 2025. [Suara.com/Tiara Rosana
Aliando Syarief dan Febby Rastanty dalam konferensi pers film Narik Sukmo yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Juni 2025. [Suara.com/Tiara Rosana

Adapun berat badan Aliando Syarief saat itu mencapai angka 93 kilogram. Sang aktor sendiri tak menampik cukup berat menjalani syuting, terutama saat dirinya harus melakonkan adegan aksi.

"Itu kondisi berat banget memang. Berat badan gue sampai 93 kilogram, sekarang sudah turun jadi 73. Karena kondisi waktu itu berat, sampai sempat ada stretchmark-nya. Ada adegan fighting dengan badan kayak gitu, ya itu cukup berat," ungkap bintang Ganteng-Ganteng Serigala itu.

Selain fisik, aktro 28 tahun tersebut juga mendapatkan tantangan harus memainkan gamelan Jawa dengan waktu belajar yang terbatas.

Pelatihan musik tradisional Jawa seperti pelok pun harus dikuasai dalam waktu singkat. 

Baca Juga: Lagi-lagi Singgung Soal Pria Insecure dengan Wanita Mandiri, Prilly Latuconsina Tuai Cibiran: Otaknya Uang Mulu

"Oh itu? (Bermain saron dan gamelan), kita enggak ada GR di situ, jadi spontan semuanya. Di Narik Sukmo, semuanya berlangsung di tempat itu, kemakan waktu yang mepet, yang mau enggak mau, kita semua latihan di tempat," tuturnya.

Aliando Syarief dan Febby Rastanty dalam konferensi pers film Narik Sukmo yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Juni 2025. [Suara.com/Tiara Rosana
Aliando Syarief dan Febby Rastanty dalam konferensi pers film Narik Sukmo yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Juni 2025. [Suara.com/Tiara Rosana

"Gue ada waktu dua, tiga hari untuk harus menghafal. Jadi kalau nada di Jawa itu namanya pelok, cuma ada lima tangga nada yang harus dihafal untuk menghasilkan nada Jawa," tambah Aliando.

Di sisi lain, Narik Sukmo merupakan film horor terbaru yang disutradarai Indra Gunawan dan diproduksi oleh Mesari Pictures bersama JP Pictures. 

Naskahnya ditulis oleh Evelyn Afnilia dan diadaptasi dari novel Menari atau Mati: Narik Sukmo! karya Dewie Yulliantina Sofia.

Film ini bercerita tentang Kenara Cahyaningrum (diperankan Febby Rastanty), seorang mahasiswi seni tari yang mengunjungi sahabatnya, Ayu (Dea Annisa), di Desa Kelawangin, sebuah daerah fiktif yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Namun sejak tiba di sana, Kenara dihantui mimpi buruk, cuaca tak wajar, dan peristiwa-peristiwa janggal.

Puncaknya, Kenara secara tak sadar mulai menarikan tarian mistis Narik Sukmo, sebuah ritual yang diyakini dapat memanggil roh.

Dalam waktu bersamaan, warga desa satu per satu mengalami kematian misterius, dan masa lalu kelam tentang legenda tragis pasangan Banyu dan Ratih Mahyu mulai terkuak.

Selain Aliando Syarief, film ini juga dibintangi oleh Febby Rastanty, Dea Annisa, Teuku Rifnu Wikana, Maryam Supraba, Nugie, Elly Lutan, Yama Carlos, dan Kinaryosih.

Aliando Syarief dan Febby Rastanty dalam konferensi pers film Narik Sukmo yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Juni 2025. [Suara.com/Tiara Rosana
Aliando Syarief dan Febby Rastanty dalam konferensi pers film Narik Sukmo yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 24 Juni 2025. [Suara.com/Tiara Rosana

Film ini menggabungkan unsur budaya Jawa, mistisisme, dan elemen seni tari tradisional dalam narasi horor yang kuat. 

Kehadiran aktor-aktor muda dan senior dalam balutan cerita lokal yang pekat dengan kearifan budaya menjadi daya tarik tersendiri.

Film Narik Sukmo dijadwalkan tayang serentak mulai 3 Juli 2025 di seluruh bioskop Indonesia. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI