"Mereka seakan telah tumbuh ke arah yang berbeda dan tidak lagi menjalani kehidupan yang sama," imbuhnya.
Tekanan dari dunia hiburan tampaknya menjadi salah satu pemicu utama. Menurut sumber yang berbicara kepada majalah People, respon negatif terhadap album terbaru Katy Perry, 143, membuatnya sangat tertekan.
"Katy sangat frustrasi setelah penerimaan album barunya. Itu membuatnya sangat stres," ucap sumber itu.
"Orlando sebenarnya sangat pengertian, tetapi hal itu tetap menyebabkan beberapa ketegangan di antara mereka."
Bahkan, seorang sumber yang lebih dalam mengklaim bahwa Orlando merasa Katy telah berubah.

"Dari sudut pandang Orlando, yang dia inginkan hanyalah Katy menjadi dirinya sendiri. Dia jatuh cinta pada Katy dan pribadinya, tetapi setahun terakhir ini, dia percaya, telah memunculkan sisi terburuk dari dirinya," tutur sumber tersebut kepada Daily Mail.
Meskipun perpisahan ini berat, terutama bagi Katy, ada sedikit kelegaan yang ia rasakan.
"Tentu saja Katy kecewa, tetapi ia juga lega karena tidak harus melalui perceraian lagi, karena itu adalah masa terburuk dalam hidupnya," kata seorang sumber.
Pasangan ini pertama kali bertemu di sebuah pesta setelah Golden Globes pada 2016 dan dengan cepat menjadi sorotan media.
Baca Juga: Ketemu dan Dipeluk Orlando Bloom, Natasha Ryder Banjir Air Mata
Hubungan mereka yang penuh romansa, lamaran yang dramatis, hingga kelahiran putri mereka, Daisy, selalu menjadi cerita yang menarik untuk diikuti.
Katy bahkan pernah mengungkapkan betapa melihat Orlando menjadi ayah bagi putra pertamanya, Flynn, meyakinkannya untuk menjadi seorang ibu.
Namun, tampaknya cinta saja tidak cukup untuk mempertahankan hubungan mereka kali ini.
Seorang sumber bahkan mengklaim bahwa Katy Perry sudah merasakan keretakan ini sejak awal tahun 2025, dengan mengatakan kepada teman-temannya bahwa hubungan mereka "hampir selesai".
Mereka diduga menunda pengumuman perpisahan demi putri mereka, berharap segalanya akan membaik.