Suara.com - Kondisi fisik Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi), yang tampak berbeda dalam beberapa penampilan publik terakhir, telah menjadi sorotan tajam dan perbincangan hangat di masyarakat.
Menanggapi hal ini, dokter sekaligus pegiat media sosial ternama, dr. Richard Lee, memberikan analisisnya dari sudut pandang medis dalam sebuah wawancara virtual bersama TvOne baru-baru ini.
Dalam penjelasannya, Richard Lee menguraikan beberapa kemungkinan penyebab perubahan yang terlihat pada kulit dan wajah Jokowi.
Namun, ia mengawali analisisnya dengan sebuah pernyataan penting, yang menegaskan bahwa penilaiannya murni berdasarkan pengamatan visual dari video yang beredar dan bukan hasil pemeriksaan langsung.
"Sebelumnya, saya belum pernah memeriksa Pak Jokowi. Jadi saya hanya melihat dari video saja," tegas Richard Lee, menggarisbawahi batasan dari analisisnya.
Meski begitu, sebagai seorang dokter, ia mengonfirmasi adanya tanda-tanda yang merujuk pada kondisi medis tertentu.
Menurutnya, gejala yang tampak konsisten dengan reaksi alergi dan peradangan.
![Richard Lee Ikut 'Bedah' Kondisi Kesehatan Jokowi, Sebut 3 Kemungkinan Penyebabnya. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/01/30480-richard-lee-ikut-bedah-kondisi-kesehatan-jokowi.jpg)
"Dari video yang saya amatin, itu semuanya benar ya. Jadi ada alergi di sana, ada peradangan di sana," lanjut Richard Lee.
Richard Lee kemudian coba menelisik lebih dalam. Ia tidak sependapat jika kondisi yang dialami Jokowi dikategorikan sebagai alergi topikal, atau alergi yang disebabkan kontak langsung pada satu area kulit.
Baca Juga: Ada Artis Dituding Tularkan HIV ke Cucu Konglomerat, Siapa?
"Saya nggak setuju mungkin kalau alerginya topikal ya. Kalau alergi topikal itu kan hanya terjadi pada satu tempat. Kalau kita lihat ini kan terjadi pada wajah, leher, dan tangan ya," jelasnya.
"Kalau yang terlihat kita ya, sehingga ini kelihatannya sistemik. Nah, alergi yang sistemik seperti ini ada beberapa penyebabnya," lanjut Richard Lee.
Berdasarkan analisisnya, Richard Lee memaparkan tiga kemungkinan utama penyebab reaksi alergi sistemik tersebut. Pertama adalah drug eruption atau alergi akibat obat.
"Yang pertama bisa terjadi karena drug eruption, jadi karena alergi obat," katanya. "Misalnya Pak Jokowi makan obat, karena sesuatu terjadi alergi, muncul ruam semua tubuhnya. Nah, ini munculnya manifestasinya itu bisa ke kulit," imbuh Richard Lee.
Ia juga menyoroti perubahan pada area mata Presiden. "Terjadi juga peradangan sehingga perubahan pada mata ya jadi lebih kecil ya. Kelihatan sekali terjadi peradangan di situ," jelas Richard Lee lagi.
Kemungkinan kedua, menurut Richard Lee, adalah photoallergic eruption, yakni reaksi alergi yang dipicu oleh paparan sinar matahari. Ia mengaitkan kemungkinan ini dengan aktivitas Presiden Jokowi baru-baru ini.