Ustaz Khalid Basalamah mengatakan dirinya memenuhi panggilan dari KPK adalah sebuah kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang baik.
Namun, Ustaz Khalid Basalamah menegaskan statusnya ketika dipanggil KPK bukanlah seorang tersangka dalam kasus dugaan korupsi kuota haji, melainkan diundang untuk memberikan informasi sebagai ahli.
"Tapi yang perlu digarisbawahi, saya datang bukan sebagai tersangka, teman-teman sekalian. Kalau tersangka bukan begitu modelnya, antum sudah tahu pakai baju apa di KPK kan," ujarnya disambut tawa kecil para jemaah.
Kedatangannya adalah untuk membantu penyidik dengan memberikan informasi yang dibutuhkan, khususnya terkait pengalamannya sebagai praktisi di bidang travel haji dan umrah.
"Saya diundang untuk datang dan saya warga Indonesia yang patuh. Apa yang mereka butuhkan informasi, kami sampaikan," katanya.
![Tangkapan layar video Ustaz Khalid Basalamah meminta maaf dan memberikan klarifikasi terkait ceramah wayang, Senin (14/2/2022). [Instagram@khalidbasalamahofficial]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/15/38771-ustaz-khalid-basalamah.jpg)
Karena itu, Ustaz Khalid Basalamah mengatakan dirinya tak ada hubungan apapun dengan kasus dugaan korupsi kuota haji yang sedang diusut.
Sebab, dirinya juga bukan seorang Menteri Agama atau mantan Menteri Agama.
"Jadi, enggak ada hubungannya saya dengan korupsi itu. Jauh sekali, saya bukan menteri agama, saya bukan eks menteri agama dan saya bukan staf di kementerian agama yang mengurus semua ini," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah juga menyayangkan cara media mengangkat berita tersebut.
Baca Juga: Dituding Tak Lagi Sayang Thariq Halilintar Usai Punya Anak, Aaliyah Massaid Klarifikasi
Menurutnya, namanya kerap kali dijadikan judul yang provokatif agar menarik perhatian pembaca, tanpa mengedepankan profesionalisme dan keakuratan informasi.
"Kenapa nama Khalid Basalamah ini kalau sudah naik di media luar biasa, seperti gula dan madu gitu ya, terjual sekali," katanya menyindir.
"Kita lebih baik profesional, ya. Jangan hanya yang penting tanda kutip 'terjual' beritanya," katanya menyambung.
Kepada masyarakat luas, ia berpesan agar lebih dewasa dan bijak dalam menerima informasi.
Khalid Basalamah menekankan pentingnya tabayyun atau melakukan verifikasi sebelum mempercayai dan menyebarkan sebuah berita.