Suara.com - Putri sulung Haji Isam, Liana Saputri lagi jadi sorotan publik usai ia memborong saham salah satu anak usaha restoran cepat saji KFC Indonesia.
Pembelian saham senilai Rp54,5 miliar tersebut melalui perusahaan PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN). Liana adalah salah satu pemegang saham utama di perusahaan tersebut.
Lantas siapa sebenarnya Liana Saputri? Berikut profilnya yang sudah kami rangkum.
Biodata Liana Saputri
Liana Saputri lahir dengan nama lengkap Liana Jhonlin Saputri. Tahun ini, ia baru berusia 26 tahun.
Liana adalah anak pertama dari pasangan Haji Isam dan Nursam Jhonlin. Meski sering berada di bawah bayang-bayang nama besar ayahnya, Liana sukses membangun citranya sendiri sebagai pebisnis andal dan figur publik yang menarik perhatian.
![Liana Saputri dan suaminya Haji Putra [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/07/13458-liana-saputri-dan-suaminya-haji-putra.jpg)
Liana menikah dengan pengusaha sekaligus pembalap Putra Rizky Novarianto atau Haji Putra pada 12 April 2020. Saat ini, mereka telah dikaruniai dua orang anak.
Pendidikan Liana Saputri
Liana Saputri merupakan lulusan dari Santa Monica College di Los Angeles, Amerika Serikat, di mana ia mendalami jurusan Business Management and Leadership dan berhasil meraih gelar pada 2018.
Baca Juga: KFC Jual Saham Anak Usaha ke Perusahaan Haji Isam Meski Dinilai "Tidak Wajar"
Latar belakang pendidikan internasional ini memberinya wawasan luas yang langsung diterapkan sekembalinya ke Tanah Air dengan terjun ke dalam manajemen bisnis keluarga.
Hobi Tak Biasa Liana Saputri
Di luar citranya sebagai seorang pebisnis, Liana memiliki hobi yang menantang adrenalin, yakni balap mobil off-road.
Kegemarannya ini bahkan membawanya menjadi seorang pembalap profesional, sebuah bidang yang juga digeluti oleh suaminya.

Hobi ini menunjukkan sisi lain dari kepribadiannya yang dinamis dan berani mengambil risiko, baik di lintasan balap maupun di meja perundingan bisnis.
Sebelum membeli saham KFC, nama Liana sudah lebih dulu tercatat dalam jajaran pimpinan di berbagai perusahaan. Ia menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), sebuah emiten kelapa sawit yang beroperasi di Kalimantan Timur, menjadikannya salah satu bos sawit termuda di Indonesia.
Bersama adiknya, Jhony Saputra, kekayaan gabungan keduanya dari saham PGUN saja ditaksir mencapai lebih dari Rp4,35 triliun.
Gurita bisnis yang dikelolanya bersama keluarga juga mencakup pabrik gula dan transportasi tambang, menegaskan pengaruh besar keluarga Jhonlin dalam perekonomian nasional.
Beli Saham KFC
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), emiten yang menaungi waralaba KFC Indonesia, secara mengejutkan melepas 15 persen saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) kepada perusahaan afiliasi keluarga crazy rich Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam.
Perusahaan yang kini memiliki porsi di JAI itu adalah PT Shankara Fortuna Nusantara dengan Liana Saputri sebagai pemegang saham utamanya, yaitu 45 persen.
Menukil dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), FAST menjual 41.877 lembar saham baru Seri A, atau sekitar 15 persen saham JAI, dengan nilai transaksi mencapai Rp54,44 miliar.
"Setara dengan 15 persen dari seluruh saham yang telah diterbitkan oleh JAI," tulis Manajemen Fast Food, dalam keterangan resminya.
Meskipun sebagian saham telah beralih tangan, Fast Food menegaskan bahwa mereka masih menjadi pengendali utama JAI dengan kepemilikan saham sebesar 55 persen. Ini berarti Fast Food tetap akan menikmati keuntungan dari efisiensi harga pasokan daging ayam dan olahan daging ayam dari JAI yang terintegrasi.
Tak hanya itu, FAST juga tetap akan menerima sebagian keuntungan dari usaha peternakan ayam terintegrasi JAI yang mencakup seluruh rantai pasok: mulai dari perkebunan, pabrik pakan, penetasan ayam, pembesaran ayam, rumah potong ayam, hingga industri pengolahan daging ayam.
"Adapun dengan pelaksanaan Transaksi, dapat membuka ruang bagi pelibatan pihak lain dalam memperluas daya saing, kegiatan operasional ataupun kemampuan finansial JAI," imbuhnya.
Manajemen Fast Food menjelaskan, transaksi strategis ini membuka peluang besar bagi pelibatan pihak lain untuk meningkatkan daya saing, kegiatan operasional, dan kemampuan finansial JAI. Ini juga merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendukung ekspansi dan kelancaran operasional KFC ke depan.
Pengalihan saham ini diharapkan dapat memperkuat struktur pendanaan JAI, mendukung pertumbuhan bisnis, pengembangan jaringan usaha, dan mempercepat pelaksanaan proyek-proyek strategis yang telah direncanakan.
Dengan struktur kepemilikan yang baru ini, JAI diharapkan dapat lebih fleksibel dan efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya, namun tetap sejalan dengan visi dan arah strategis Fast Food sebagai pengendali.
"Dengan struktur kepemilikan yang baru, diharapkan fleksibilitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan usaha JAI dapat lebih ditingkatkan, namun tetap sejalan dengan visi dan arah strategis Perseroan sebagai pengendali dari JAI," pungkas manajemen.