Suara.com - YouTuber Neo Japan atau yang bernama asli Dian Kusuma baru-baru ini mengabarkan bahwa ia baru saja dihubungi salah satu pejabat pemerintah Jepang.
Kreator konten yang kerap berbagi soal informasi dan aktivitasnya di Jepang itu mengatakan bahwa pejabat pemerintah Jepang mengeluhkan kelakuan Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang tinggal di negara Matahari Terbit itu.
Seperti yang baru-baru ini terjadi soal kasus pencurian di salah satu sekolah di Jepang. Dian bahkan membagikan langsung percakapannya dengan pejabat pemerintah Jepang itu melalui unggahan di Instagram.
Dalam percakapan tersebut diketahui bahwa WNI tersebut kedapatan mencuri di sekolah dengan alasan butuh uang untuk orang tuanya yang sakit.
Pejabat pemerintah Jepang itu cukup prihatin karena kejadian tersebut cukup sering terjadi dan lagi-lagi melibatkan WNI.
Sekolah tersebut bahkan kini ragu untuk menerima lagi siswa yang berasal dari Indonesia karena selalu terlibat kasus kriminal.
Lebih lanjut, pejabat tersebut juga mendesak Dian yang berprofesi sebagai influencer untuk memberikan edukasi kepada para pengikutnya di media sosial.
Mendengar kabar tersebut, sang influencer hanya bisa menghela nafas panjang. Ia pun memohon agar WNI yang berada di Jepang bisa menjaga marwah Indonesia.
“Buat teman-teman WNI di Jepang, mari kita jaga nama baik bangsa kita,” kata Dian melalui akun Instagramnya @neojapan_ dikutip pada Kamis, 10 Juli 2025.
Baca Juga: Ulasan Novel Matahari Terbenam, Potret Sunyi dari Dunia Pasca Perang
“Kita hidup di negeri orang, jangan bawa kebiasaan buruk dari Indonesia ke sini. Jangan kira hal-hal negatif tidak akan ketahuan di Jepang, semua bisa terpantau,” katanya.
Menurutnya, setiap kasus kriminal yang dilakukan bisa berujung denda, diproses polisi, bahkan dideportasi. Selain itu yang paling parah ialah nama baik WNI ikut tercoreng.
Dian mengaku bahwa sebagai influencer yang memperkenalkan budaya Indonesia di Jepang, ia merasa malu. Karena ia mengaku selalu dihubungi saat ada masalah yang melibatkan WNI.
Dian juga menghimbau kepada WNI yang baru saja datang untuk mulai belajar tata krama dan menghormati budaya lokal.
Selain itu untuk sekolah di Indonesia yang mengirim siswanya ke Jepang, dihimbau untuk jangan asal kirim siswa sebelum memastikan bahwa ia memiliki sikap dan akhlak yang baik.
“Kirim anak-anak yang punya mental dan kualitas premium bukan yang bikin masalah,” katanya.
Selain itu, Dian juga tidak ragu menindak tegas jika siswa dari sekolahnya melakukan tindak kriminal di Jepang.
"Khusus sekolah saya sendiri, sampai saja ketahuan kena kejadian dengan siswa saya! Saya sendiri yang akan mendeportasi mereka mengusulkan ke pemerintah imigrasi dan polisi jepang supaya di tindak secara hukum,” ujarnya.
Sebagai seorang influencer, Dian merasa ikut bertanggung jawab atas hal-hal yang berkaitan dengan negaranya.
“Saya terpaksa speak up karena saya peduli. Jangan nodai perjuangan WNI lain yang sudah mati-matian berjuang dan hidup baik di sini,” tandasnya.

Unggahan Neo Japan yang ditegur pejabat pemerintah Jepang akibat ulah WNI itu mendapatkan respons dari netizen.
“Yang kena tegur bang neo, tapi yang malu juga 1 Indonesia,” kata akun @koko***
“Langsung pulangin yang bermasalah itu, kasian yang bener-bener karja kena dampaknya,” komen akun @yazi***
“Tolong LPK di sini, fokus kepada mengirimkan yang terbaik, bukan asal kirim,” tulis akun @xoel***
“Dinasehati secara halus nggak paham, dinasehati secara kasar tersinggung. Susah emang bang,” kata akun @singg***
Kontributor : Rizka Utami