Baskara Putra Komentari Kasus 2 ASN yang Tewas Mengenaskan, Begini Katanya

Sabtu, 12 Juli 2025 | 15:01 WIB
Baskara Putra Komentari Kasus 2 ASN yang Tewas Mengenaskan, Begini Katanya
Baskara Putra ikut mengomentari kasus tewasnya dua ASN yang kasusnya munculnya secara berdekatan. [instagram/@wordfangs]

Suara.com - Publik dihebohkan dengan penemuan dua jasad Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta dalam waktu berdekatan. Masing-masing dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. 

Meski belum ada penjelasan resmi dari pihak berwenang mengenai penyebab kematian tragis ini, musisi Baskara Putra, yang dikenal kritis menyikapi isu-isu sosial, mulai ikut bersuara. 

Keresahan Baskara Putra mencuat setelah kabar penemuan jasad tanpa kepala di Kali Ciliwung yang diduga sebagai pegawai Kemendagri ramai diberitakan. 

Vokalis band .Feast itu bahkan mengisyaratkan kemungkinan terulangnya ragam kematian misterius di masa lalu, yang tercatat sebagai salah satu sejarah kelam Indonesia sejak berdiri sebagai sebuah negara.

"Dua kali dalam waktu berdekatan, apa pada kagak khawatir?," tulis Baskara dalam unggahan di akun X-nya pada Jumat, 11 Juli 2025.

Sebelumnya, Baskara Putra juga sempat mengunggah ulang tulisan musisi Kunto Aji di X, yang menyerukan pengusutan tuntas kematian diplomat muda Kemenlu RI, Arya Daru Pangayunan

Jasad Arya, yang ditemukan dengan kondisi kepala terlakban, meninggalkan banyak tanda tanya di benak publik, termasuk Kunto.

"Coba dicek, beliau lagi ngurusin kasus apa," bunyi unggahan Kunto Aji yang diulang oleh Baskara.

Gelombang kekhawatiran serupa juga mengalir deras di kolom komentar unggahan Baskara Putra. 

Baca Juga: Misteri Lakban di Kasus Diplomat Kemlu Simbol Pembungkaman? Eks Kabareskrim Bilang Begini

Warganet menyuarakan ketidaknyamanan dan desakan agar kasus ini diusut tuntas demi mencegah insiden serupa terulang.

"Memang paling ngeri itu di sini. Misal ditembak di jalan umum, terus ada bukti senpinya tapi enggak tahu pelakunya. Mau ditracking susah, karena enggak dijual bebas. Jadi enggak ada data kepemilikan, plot twistnya ternyata diedarkan dari oknum," tulis akun @renzoa*** menyoroti sulitnya pelacakan kasus di Indonesia.

Kisah Arya Daru Pangayunan menjadi diplomat. [aryadaru.blogspot.com]
Arya Daru Pangayunan diplomat muda yang tewas dengan kepala diikat lakban. [aryadaru.blogspot.com]

"Siapa pun bisa jadi korbannya, kalau begini terus dan enggak diusut," komentar akun @yungn***, menunjukkan kekhawatiran akan meluasnya ancaman terhadap keselamatan publik.

Sementara itu, akun @andr_*** melontarkan kritik pedas terhadap kinerja aparat, yang ia yakini bakal berusaha menutupi kejanggalan dari kematian kedua ASN.

"Lagi nunggu statement aneh apa yang bakal dikeluarin polisi. Biar kasusnya akan sulit ditangani, terus kasusnya bisa langsung ditutup," ujarnya, menyiratkan keraguan akan transparansi dan efektivitas penanganan kasus oleh pihak kepolisian.

Untuk diketahui, diplomat muda Kemenlu RI, Arya Daru Pangayunan ditemukan sudah tidak bernyawa di kamar kosnya di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat pada 7 Juli 2025.

Banyak yang mengaitkan kematian Arya dengan perannya dalam pengusutan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Jepang beberapa waktu lalu, meski Kemenlu RI sudah menyatakan bahwa kedua faktor tidak saling terkait.

Sedang terkait temuan jasad ASN tanpa kepala yang diduga pegawai Kemendagri baru-baru ini, ia disebut sebagai salah satu korban longsor di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat yang mungkin terbawa aliran air sampai ke Kali Ciliwung.

Namun lagi-lagi, belum ada kepastian perihal apa yang sebenarnya dialami pegawai Kemendagri itu sebelum meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI