Infografis
Suara.com - Denada membagikan momen mengharukan saat membawa liburan putri tercintanya, Aisha Aurum ke Jakarta.
Ini merupakan momen baru bagi seorang Aisha Aurum karena dia baru kembali ke Jakarta setelah enam tahun lamanya menjadikan Singapura sebagai benteng pertahanan untuk mengobati sakitnya.
Kepulangan ini bukanlah sebuah perjalanan biasa. Ia adalah manifestasi dari doa, ketangguhan, dan sebuah keberanian yang dipupuk selama 2.190 hari yang penuh perjuangan.
Sejak 2018, Singapura menjadi rumah kedua bagi ibu dan anak ini, tempat di mana Aisha dengan gagah berani berperang melawan leukemia, sementara Denada berdiri kokoh sebagai perisai terdepannya.
Enam tahun bukanlah waktu yang singkat. Di negeri seberang, Aisha tidak hanya menjalani serangkaian protokol medis yang intensif, tetapi juga melanjutkan pendidikannya.
Dia juga tumbuh dari seorang gadis kecil menjadi seorang remaja di tengah tantangan yang tak terbayangkan.
Jakarta dan kehangatan keluarga besar terasa begitu jauh, hanya bisa dirasakan melalui panggilan video dan doa yang tak pernah putus.
Kini, penantian panjang itu akhirnya menemukan jeda yang indah. Melalui akun Instagram pribadinya, Denada membagikan kabar bahagia yang telah lama dinantikan banyak orang.
Momen libur sekolah di Singapura menjadi jendela kesempatan yang ia gunakan untuk membawa Aisha pulang, sebuah keputusan yang diakuinya membutuhkan keberanian besar.
Baca Juga: Denada Panik Hubungi Dokter karena Terbentur Sandaran Mobil, Hidung Barunya Rusak?
“MasyaAllah, alhamdulillah,” tulisnya, sebuah ungkapan syukur yang terasa begitu dalam.
Ia menggambarkan bagaimana libur sekolah ini memberinya dorongan untuk akhirnya bisa membawa sang putri kembali ke tanah air, meski hanya untuk beberapa hari.
"Finally, untuk pertama kalinya, setelah 6 tahun berlalu. Bersamaan dengan liburan sekolah di Singapura, memberi keberanianku untuk mengajak Aisha kembali ke Jakarta, untuk pertama kalinya lagi semenjak pindah ke Singapura di tahun 2018," terang Denada.
Sebuah liburan singkat yang memiliki makna sebuah kemenangan. Pasalnya sang buah hati bisa berkumpul dengan keluarga terdekatnya di tanah air.
"Walaupun hanya untuk liburan beberapa hari. Alhamdulillah, merasakan lagi kehangatan dari kerabat dan keluarga di negeri sendiri," sambungnya.
Dalam unggahan yang sama, Denada berbagi serangkaian foto yang berbicara lebih banyak dari kata-kata.
Potret ibu dan anak di dalam kabin pesawat, tersenyum dengan mata berbinar, memancarkan kelegaan dan kebahagiaan.
Namun, yang paling mencuri perhatian adalah foto di mana Aisha, yang kini berusia 12 tahun, berdiri tegak di samping ibunya.
Tingginya kini sejajar dengan sang bunda, sebuah visualisasi yang kuat dari ketangguhan dan pertumbuhan di tengah badai kehidupan.
Momen kepulangan ini juga menjadi ajang untuk merajut kembali tali keluarga yang terpisah jarak.
Foto Aisha bersama sang ayah, fotografer Jerry Aurum, dan tawa riangnya di tengah kerumunan keluarga besar menjadi bukti betapa ia dirindukan.
Kehangatan yang ia rasakan di negara sendiri adalah obat rindu yang tak ternilai harganya.
Unggahan tersebut sontak dibanjiri oleh ribuan komentar haru dari warganet dan rekan selebriti.
Presenter Feni Rose menjadi salah satu orang yang meresponsnya.
“Masya Allah, seperti anak kembar,” menyoroti kedekatan dan kemiripan ibu dan anak itu.
Aktor Teuku Zacky tidak mau ketinggalan turut memberikan semangat dan mendoakan Denanda dan juga putrinya.
“Sehat-sehat untuk ibu dan Aisha,” mewakili doa dari banyak orang yang mengikuti perjalanan mereka.
Di balik semua euforia ini, terselip doa tulus seorang ibu. Denada menutup pesannya dengan sebuah permohonan agar putrinya terus diberi kesehatan.
Dia berharap momen-momen berharga seperti ini bisa lebih sering terulang di masa depan.
"Mohon doa semoga Aisha terus sehat, dan bisa sering-sering aku culik ke Jakarta ya hehe," tutupnya.
Kepulangan Aisha bukan hanya sebuah liburan, melainkan sebuah deklarasi bahwa harapan itu nyata, dan setelah malam yang panjang, fajar akhirnya menyingsing.
