Suara.com - Nama komika Arafah Rianti kembali ramai menjadi perbincangan publik. Kali ini, pemicunya adalah pengakuan viralnya mengenai laporan kasus pencurian motor yang dialaminya pelanggan rental PS miliknya ditolak oleh pihak Polres Depok.
Kehebohan bukan sebatas itu. Yang mengejutkan, Polres Depok justru membantah kalau pihaknya menolak laporan korban pencurian sepeda motor.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, mengatakan tidak pernah ada penolakan laporan dari pihak kepolisian seperti yang diceritakan oleh Arafah. Kendala yang terjadi, murni bersifat administratif dari pihak pelapor.
Made membeberkan bahwa laporan tersebut tidak dapat diproses menjadi sebuah Laporan Polisi (LP) karena pihak korban tidak mampu melengkapi dokumen esensial kendaraan yang hilang.
"Korban enggak bisa melapor karena memang dokumen kendaraan yang diminta sebagai persyaratan pembuatan LP (laporan polisi) tidak ada," kata Made Budi kepada awak media saat dimintai klarifikasi dikutip Selasa, 15 Juli 2025.
Ia menambahkan dengan tegas untuk menepis isu miring yang menyudutkan institusinya. "Jadi bukan polisi yang menolak laporan," ucapnya.
![Arafah Rianti ditemui di Cipinang, Jakarta Timur pada Sabtu (30/11/2024). [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/30/63714-arafah-rianti.jpg)
Hal lain yang diklarifikasi adalah soal kapan peristiwa tersebut terjadi. Made mengatakan laporan hendak dibuat pada 2013. Sementara Arafah baru menceritakannya seolah baru terjadi.
Menurut Made, ketika itu korban memang datang ke kantor polisi. Tapi setelah diberi tahu ada administrasi yang perlu dilengkapi, korban pulang dan tak kembali lagi.
"Dia mau melengkapi, namun ditunggu-tunggu tidak datang juga," kata Made.
Baca Juga: Ini Beda Versi Polisi dan Arafah Rianti Soal Kasus Maling Motor di Rental PS, Siapa yang Bohong?
Made juga memastikan bahwa persoalan tersebut berakhir damai.
Sebelum masalah ini mencuat, perjalanan karier Arafah di dunia hiburan ternyata tidak lepas dari berbagai kontroversi yang sempat menarik perhatian netizen dan media.
Jauh sebelum ini, Arafah pernah terlibat dalam konflik panas dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Sederet masalah ini bahkan sempat viral dan menjadi buah bibir, menyoroti hubungannya yang kurang harmonis dengan para tetangga di kompleks perumahannya. Berikut adalah rincian kontroversi yang pernah menjerat namanya.
1. Viral Dilabrak Tetangga dan Masalah Parkir Sembarangan
Kontroversi ini pertama kali meledak melalui unggahan Arafah sendiri di media sosial TikTok. Dalam sebuah video singkat, ia menunjukkan ekspresi sedih dengan keterangan yang memicu kehebohan.
"Dilabrak tetangga gara-gara punya mobil 3," tulis Arafah dalam keterangan videonya.
![Arafah Rianti dan Halda Rianta. [Instagram/@haldrnta]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/12/29711-arafah-rianti-dan-halda-rianta.jpg)
Unggahan ini sontak mengundang beragam reaksi, dengan banyak spekulasi yang menuding Arafah memarkir kendaraannya secara sembarangan.
Masalah ini kemudian dikonfirmasi oleh Zaenal, seorang petugas keamanan di kompleks tersebut. Menurutnya, keluhan utama warga adalah cara Arafah dan tamunya memarkir mobil yang kerap mengganggu akses jalan.
"Tamu dia kan banyak, nah akses jalan keluar masuknya itu kan sempit," ungkap Zaenal, seperti dikutip dari YouTube Insertlive.
Padahal, kompleks perumahan tersebut memiliki aturan jelas yang telah disosialisasikan kepada semua warga untuk menjaga ketertiban.
"Semua warga kan disosialisasiin ada pembatasan-pembatasan atau peraturan-peraturan yang di cluster itu semua wajib tahu, wajib ngikutin," tambah Zaenal.
2. Dianggap Jarang Bersosialisasi dan Absen dari Rapat Warga
Persoalan tidak berhenti pada masalah parkir. Komika jebolan ajang Stand Up Comedy Academy (SUCA) 2 ini juga disebut sebagai warga yang tidak pernah terlibat dalam kegiatan sosial di lingkungannya.
Zaenal mengungkapkan bahwa Arafah tidak pernah sekalipun menghadiri rapat warga yang rutin diadakan. Padahal, forum tersebut menjadi wadah penting untuk membahas dan menyosialisasikan aturan demi kenyamanan bersama.
"Ya mungkin karena artis kali, jadi enggak mau," kata Zaenal.
Menurutnya, Arafah tidak pernah meluangkan waktu atau mengirimkan perwakilan untuk hadir. "Kan ada sesuatu yang misalnya mau dibicarakan itu peraturan-peraturan komplek kayak apa, peraturan cluster kayak apa, dia nggak pernah mau datang," kata Zaenal.
Menanggapi tudingan ini, Arafah Rianti mengakui bahwa dirinya adalah seorang introvert yang membuatnya canggung untuk bersosialisasi, terutama dengan tetangga yang usianya terpaut jauh.
"Ya gimana lu nongkrong sama orang yang nggak sepantaran sama lu, mager nggak sih lu, gue juga mager," katanya. Namun, ia mengklarifikasi bahwa dirinya sebenarnya sudah menunjuk perwakilan untuk menghadiri acara-acara tersebut.
"Jadi sebenarnya itu nggak masalah, Pak RT-nya juga nggak masalah kalau udah ada yang ngewakilin," jelas Arafah.
3. Tak Bayar Iuran hingga Akhirnya Dibebaskan dari Kewajiban
Akibat sikapnya yang sulit dihubungi dan terkesan abai terhadap lingkungan, pengurus kompleks akhirnya mengambil keputusan yang tidak biasa. Menurut pengakuan Zaenal, Arafah dibebaskan dari kewajiban membayar iuran warga.
Langkah ini diambil karena pengurus merasa kesulitan untuk berkomunikasi dan menyampaikan aturan kepadanya.
"Sampai ketua kompleks ngomong 'yaudah enggak usah bayar lah iuran kompleks. Jadi kalau mau parkir di mana kayak terserah,'” ungkap Zaenal, menggambarkan puncak dari kekesalan pengurus.
4. Mediasi dan Klarifikasi Kepemilikan Tiga Mobil
Setelah konflik memanas, mediasi pun dilakukan. Arafah menjelaskan bahwa dari tiga mobil tersebut, hanya dua yang merupakan miliknya, sementara satu lagi adalah milik adiknya, Halda, yang digunakan untuk beraktivitas.
Karena garasi rumahnya hanya berkapasitas dua mobil, satu mobil terpaksa diparkir di tepi jalan.
Kesalahpahaman ini akhirnya menemukan titik terang. "Setelah didiskusikan, memang maksimal hanya boleh dua mobil karena ada tetangga yang juga mau beli mobil lagi," kata Arafah.
Sebagai solusi, ia telah memindahkan satu mobilnya ke rumah lain untuk menaati aturan. Ia pun menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada para tetangganya.
"Mohon maaf buat tetangga-tetangga aku. Semoga semuanya baik-baik saja. Namanya bertetangga, kalau ada tamu atau keluarga yang datang, parkirnya diatur saja biar tetap bisa keluar masuk," kata Arafah.