Suara.com - Trans TV kembali menayangkan film pilihan dan kali berjudul Transporter 3, yang dibintangi Jason Statham.
Transporter 3 dirilis di Indonesia pada Desember 2008, dan beberapa kali diputar di televisi. Meski begitu, bagi pecinta film action, menyaksikan aksi Jason Statham melawan musuh-musuhnya tidak pernah membosankan.
Bagi Anda yang belum pernah menonton Transporter 3, kali ini kami menampilkan review atau sinopsis film garapan sutradara Olivier Megaton ini, yang akan duputar Selasa (15/7/2025) pukul 21.00 WIB malam ini.
Kisah Transporter 3 dimulai ketika Frank Martin (Jason Statham), yang mencoba hidup tenang di French Riviera, menolak sebuah pekerjaan dari orang tak dikenal.
![Fim Transporter 3 yang dibintangi Jason Statham akan tayang malam ini di Trans TV. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/15/76607-film-transporter-3.jpg)
Namun, masalah justru datang menghampirinya secara harfiah ketika mobil rekan kurir yang mengambil pekerjaan itu menabrak masuk ke dalam rumahnya.
Frank mendapati dirinya dipaksa untuk mengambil alih misi tersebut oleh seorang dalang kriminal bernama Johnson (Robert Knepper).
Tugasnya sederhana namun mematikan: mengantarkan sebuah "paket" dari Marseille ke Budapest.
Paket tersebut ternyata adalah Valentina (Natalya Rudakova), putri seorang menteri Ukraina yang diculik untuk memaksa ayahnya menandatangani kontrak yang mengizinkan pembuangan limbah beracun di negaranya.
Untuk memastikan Frank tidak melarikan diri, Johnson memasang gelang di pergelangan tangan Frank dan Valentina yang akan meledak jika mereka bergerak lebih dari 75 kaki (sekitar 23 meter) dari mobil Audi miliknya.
Baca Juga: Film Superman Lagi Trending, Ini 5 Rekomendasi Drama Korea Terbaru Bertema Superhero
Dengan aturan baru yang mengikatnya ini, Frank harus menggunakan kreativitas dan keahliannya yang luar biasa untuk bertahan hidup sambil melindungi Valentina.
![Fim Transporter 3 yang dibintangi Jason Statham akan tayang malam ini di Trans TV. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/15/73643-film-transporter-3.jpg)
Ledakan Aksi dan Kritik Tajam
Transporter 3 adalah sebuah sajian yang sarat dengan apa yang diharapkan penonton dari waralaba ini: kejar-kejaran mobil yang mustahil, pertarungan yang dikoreografikan dengan apik, dan ledakan di mana-mana.
Salah satu adegan pertarungan ikonik menunjukkan Frank Martin dikelilingi oleh sekelompok preman, memaksanya untuk menanggalkan pakaiannya dan menggunakan kemejanya sendiri sebagai senjata untuk melumpuhkan lawan-lawannya.
Para kritikus menggambarkan film ini sebagai "perjalanan yang hebat" dan "film menyenangkan murni" yang menjadi alternatif dari film-film drama serius.
Namun, di balik aksinya yang memukau, film ini tidak luput dari kritik. Sutradara Olivier Megaton dituding menyajikan adegan laga dengan editing yang terlalu sibuk dan kacau.
Seorang kritikus dari Den of Geek bahkan menyebutnya sebagai "kekacauan yang tidak bisa dipahami dari kilatan cahaya dan efek suara."
Naskah yang ditulis oleh Luc Besson dan Robert Mark Kamen juga dinilai lemah, bahkan ada yang menggambarkannya sebagai "sangat buruk.
Terlepas dari itu, kekuatan utama film ini tetap berada di pundak bintang utamanya.
Pesona Jason Statham dan Para Pemeran Pendukung
Jason Statham sekali lagi membuktikan mengapa ia adalah pahlawan laga terakhir yang tersisa di generasinya.
![Fim Transporter 3 yang dibintangi Jason Statham akan tayang malam ini di Trans TV. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/15/88541-fim-transporter-3.jpg)
Kehadirannya yang dingin namun penuh pesona membuat penonton tetap terpaku di kursi. Statham tidak hanya beraksi, ia melakukannya dengan gaya, "menikmati setiap menitnya" sebagai Frank Martin.
Roger Ebert dalam ulasannya menyatakan, "Statham bukanlah seorang aktor yang hanya bermain aman, bahkan dalam film yang sangat menyenangkan seperti Transporter 3. Dia melakukan pekerjaannya, jadi kita tidak perlu melakukannya: Frank Martin-nya adalah personifikasi dari kesenangan tanpa rasa bersalah."
Di sisi lain, performa Natalya Rudakova sebagai Valentina mendapat tinjauan yang beragam. Karakternya digambarkan bergerak melalui serangkaian emosi yang dapat diringkas sebagai "merajuk, mengeluh, genit, dan kampungan."
Namun, chemistry yang solid justru kembali terjalin antara Frank dan teman lamanya, Inspektur Tarconi (François Berléand), yang kemunculannya selalu memberikan sentuhan humor segar di tengah ketegangan.