30 Tahun Tanpa Ganti Personel, Superman Is Dead Ungkap Kunci Kekompakan

Rabu, 16 Juli 2025 | 18:32 WIB
30 Tahun Tanpa Ganti Personel, Superman Is Dead Ungkap Kunci Kekompakan
Superman Is Dead dan promotor dalam konferensi pers konser Distorsi Tiga Dekade di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 16 Juli 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]

Suara.com - Di tengah era industri musik yang serba cepat dan kompetitif, Superman Is Dead (SID) berhasil menjaga formasi utuh sejak berdiri pada 1995.

Menjelang konser akbar Distorsi Tiga Dekade pada 17 Agustus 2025 mendatang, SID pun blak-blakan mengungkap filosofi mereka soal kebersamaan, royalti, hingga nasib band jika salah satu personel meninggal dunia.

Salah satu kunci utama yang membuat mereka awet hingga kini adalah soal pembagian fee. Diyakini, pembagian fee antar personel SID cukup adil dan tak banyak menyebabkan perselisihan.

"Itu justru yang bikin SID bertahan dari 1995 sampai sekarang," kata Jerinx, sang drummer, dalam konferensi pers konser Distorsi Tiga Dekade yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 16 Juli 2025.

Adapun ketika Jerinx sempat tersandung kasus hukum beberapa tahun lalu, SID tetap solid.

"Waktu itu kan pandemi juga, kita nggak banyak aktivitas,"kata Eka Rock, basis SID.

Superman Is Dead dan promotor dalam konferensi pers konser Distorsi Tiga Dekade di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 16 Juli 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]
Superman Is Dead dan promotor dalam konferensi pers konser Distorsi Tiga Dekade di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 16 Juli 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]

"Lagi-lagi, kita melebur jadi satu," timpal Bobby Kool sang vokalis.

Di sisi lain, bagi SID, tinggal dan besar di Bali menjadi salah satu faktor penting menjaga keutuhan.

"Kalau kami tinggal di kota industrial seperti Jakarta yang sangat materialistis, mungkin ceritanya lain. Bisa saja saat salah satu dari kami bermasalah langsung dipecat. Itu banyak terjadi," ungkap Jerinx.

Baca Juga: Soroti 'Kampung Rusia', Jerinx SID Ungkap Keresahan Soal Ekspansi WNA di Bali

"Kami tuh lahir dan tumbuh di lingkungan yang enggak terlalu dikendalikan ambisi dan insting ekonomi," ucapnya menyambung.

Soal royalti dan performing rights, SID mengaku tidak terlalu ambil pusing. Mereka sudah menyerahkan persoalan tersebut kepada label musik mereka dan tak terlalu menjadikan perihal itu sebagai prioritas.

"Kalau dari Sony masih masuk sih, walau bukan miliaran," kata Bobby. “Kami enggak terlalu mikirin itu. Bukan prioritas kami,” tambah Eka.

Jerinx juga menyindir sistem royalti di Indonesia yang menurutnya tidak transparan.

"LMK itu apa?" ujarnya setengah bercanda.

Bobby pun menimpali, "Kalau bisa adil ya kami terima, tapi kami lihat dulu seperti apa?".

Menariknya, SID juga tidak mempermasalahkan jika lagu-lagu mereka dibawakan tanpa izin.

"Kami enggak masalah. Kalau mau izin seperti apa? Kami juga bingung," ucap Eka.

Grup musik Superman Is Dead (SID) tampil di atas panggung saat perhelatan Big Bang Jakarta 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (22/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Grup musik Superman Is Dead (SID) tampil di atas panggung saat perhelatan Big Bang Jakarta 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (22/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

"Kami enggak mau cek satu-satu, balesin satu-satu, ribet dong," sambung Jerinx.

Soal visi ke depan, Jerinx menyebut ingin menjadi sutradara film, sementara Eka bercanda siap jadi pemerannya. Namun jika bicara skenario terburuk, mereka sepakat bahwa jika salah satu personel meninggal, SID akan bubar.

"Kalau salah satu dari kami enggak ada, ya bubar. Itu udah diceritakan dalam lagu 'Tentang Tiga'," tegas Eka.

"Mungkin kami masih main musik berdua, tapi dengan nama yang berbeda," tambah Bobby.

"Fee-nya dibagi dua dong, tapi siapa duluan yang pergi nih?" celetuk Jerinx sambil tertawa.

Melihat perkembangan musik sekarang, SID menilai band-band baru jauh lebih tertib dan efisien.

"Band sekarang sudah ada manajemen, kalkulatif, semuanya terukur. Mungkin itu kelebihan, atau bisa juga kekurangan. Kami tuh generasi terakhir yang mengalami panggung dibakar, dilemparin. Chaos secara fisik," terang Jerinx.

"Dulu lebih brutal, lebih lepas, lebih fanatik. Sekarang lebih kalem, banyak yang angkat handphone saat nonton," imbuh Bobby.

Adapun SID bersiap menggelar konser perayaan 30 tahun yang bertajuk Distorsi Tiga Dekade yang digelar pada 17 Agustus 2025 di Ex Hanggar, Teras Pancoran, Jakarta Selatan.

Dalam durasi dua jam, SID akan membawakan 22 hingga 30 lagu, termasuk yang belum pernah mereka pentaskan sebelumnya.

Konser ini juga akan diramaikan oleh The Jansen dan Stand Here Alone sebagai co-headliner, serta satu band terpilih dari proses kurasi terbuka.

Tiket sudah tersedia melalui aplikasi Tip Tip, lengkap dengan paket merchandise eksklusif bertanda tangan personel SID.

Untuk Outsiders dan Lady Rose, konser ini dijamin jadi malam tak terlupakan, tak hanya karena musiknya, tapi juga karena semangat kebersamaan yang sudah mereka jaga selama 30 tahun, dan belum menunjukkan tanda-tanda padam.

Sekilas tentang Superman Is Dead (SID)

Superman Is Dead adalah band punk rock asal Bali yang didirikan pada 1995 dan beranggotakan Jerinx (drum), Bobby Kool (vokal/gitar), serta Eka Rock (bass).

Mereka dikenal lewat lagu-lagu yang mengangkat isu sosial, politik, dan lingkungan, serta konsistensi dalam mempertahankan idealisme.

Album-album seperti Kuta Rock City dan Black Market Love menjadikan mereka ikon dalam skena punk rock Indonesia. Selama 30 tahun, SID tetap tampil dengan formasi yang sama, menjadikan mereka salah satu band paling solid dan berpengaruh di Tanah Air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI