"Kalau dijadikan dokumenter sejarah budayanya its okey, tapi kalo dibikin aneh-aneh mending gausah sih," komentar netizen.
"Bikinlah jadi dokumenter semacem yang dibikin nat geo, kok ya malah dibikin film," kata lainnya.
Sampai sudah ada netizen yang menebak alur ceritanya.
"Cerita nya pasti ada anak yang dilarang pacu jalur. Tapi dia nekat trus sukses endingnya tuh anak jadi bintangnya pacu jalur," komentar netizen.
Namun tetap ada yang mendukung karena langkah MD Entertainment disebut melestarikan budaya.
"Perbanyak film daerah, Makassar dengan tarung sarungnya, Padang dengan onde mandenya dan, Riau dengan pacu jalurnya," komentar netizen lain.

Film-film MD Entertainment
MD Entertainment memang kerap mengangkat kisah viral untuk dijadikan film. Misalnya film Danur yang diangkat dari kisah Risa Saraswati.
Kemudian KKN di Desa Penari (2022) yang juga diangkat dari kisah viral di media sosial.
Baca Juga: Kembali Dibintangi Jennifer Love Hewitt, Berikut Sinopsis I Know What You Did Last Summer 2025
Meski seolah aji mumpung, namun terbukti film KKN di Desa Penari menjadi film horor dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa di Indonesia, memecahkan rekor box office.
Kemudian ada film Ipar Adalah Maut (2024) yang ceritanya diambil dari kisah nyata tentang perselingkuhan yang sempat viral.
Bukan hanya yang viral, film produksi MD Entertainment juga beberapa menuai kontroversi.
Kontroversi ini bisa muncul karena berbagai faktor, mulai dari judul yang dianggap sensitif, tema cerita yang provokatif, hingga promosi film yang dinilai tidak pantas.
Misalnya Film Pabrik Gula yang diadaptasi dari utas viral Simpleman (kreator KKN di Desa Penari), menuai kritik tajam karena poster teasernya yang dirilis pada Januari 2025.
Banyak netizen menganggap poster tersebut terlalu vulgar dan menampilkan adegan yang dinilai sensual serta tidak relevan dengan genre horor yang diusung.