Infografis
Dia meraih pujian luas lewat perannya sebagai Thomas Shelby di Peaky Blinders, serta tampil mencekam sebagai Scarecrow dalam trilogi The Dark Knight.
Bahkan perannya dalam Oppenheimer membuatnya diganjar Piala Oscar, memperkuat kredibilitasnya sebagai aktor kelas dunia.
Lebih dari sekadar kemampuan akting, penampilan fisik Murphy, yakni tatapan mata tajam, fitur wajah yang dramatis, dinilai cocok dengan deskripsi Voldemort versi buku.
Bahkan sejumlah fan art yang menggambarkan dirinya sebagai Voldemort terlihat begitu menyeramkan dan realistis, hingga menimbulkan ekspektasi tinggi.
Yang membuat rumor ini semakin kuat adalah dukungan dari dua nama penting, yaitu Ralph Fiennes, pemeran Voldemort dalam versi film sebelumnya, dan Chris Columbus, sutradara dua film pertama.
Fiennes secara terbuka menyebut Murphy sebagai "aktor yang fantastis" dan "saran luar biasa" untuk peran tersebut.
Sementara Columbus juga menyebutnya sebagai "pilihan yang brilian," terutama jika serial ini ingin memperdalam karakterisasi Voldemort secara psikologis, bukan hanya visual.
Voldemort Baru, Nuansa Baru
Karakter Voldemort versi serial diharapkan membawa pendekatan yang lebih mendalam, menggali sisi psikologis, trauma masa lalu, hingga obsesi terhadap keabadian dan kekuasaan.
Baca Juga: 5 Serial Adaptasi Lebih Sukses dari Film Aslinya, Apa Saja Yah?
Ini membuka ruang bagi eksplorasi yang jauh lebih luas ketimbang versi film yang berfokus pada pertempuran magis.
Cillian Murphy, dengan reputasinya dalam memerankan karakter berlapis, dipercaya mampu memberi interpretasi baru yang lebih mengganggu dan kompleks.
Spekulasi ini akan terus berkembang hingga HBO membuka tirai dan memperkenalkan siapa sebenarnya aktor yang mengisi peran penting ini.
Namun satu hal sudah pasti, siapapun aktornya, dia akan memikul beban besar untuk menghidupkan salah satu penjahat paling ikonik dalam sejarah.
Kontributor : Chusnul Chotimah
