Suara.com - Panggung musik rock Indonesia yang telah lama sunyi kembali bergemuruh. Sejak era 2000-an, di mana label musik besar terakhir kali memproduksi album rock secara masif, genre ini seolah kehilangan panggung utamanya.
Namun, sebuah energi baru kini meledak dari Ibu Kota, membawa harapan akan kebangkitan kembali distorsi gitar dan hentakan drum yang kuat. Mereka adalah Dandiz.
Terbentuk pada 2024, Dandiz bukan sekadar unit musik biasa; mereka adalah sebuah pergerakan yang lahir dari kerinduan dan idealisme.
Beranggotakan lima talenta muda, Rivan pada vokal utama, Risko dan Ochen pada duo gitar, Abay yang mengawal bass, serta Cepi di departemen drum, mereka menyatukan hasrat untuk membangkitkan kembali semangat musik rock yang otentik dan jujur.
Mengambil inspirasi dari nostalgia kejayaan rock di masa lalu dan memadukannya dengan semangat relevansi generasi masa kini, Dandiz menawarkan musik yang membumi sekaligus membakar semangat.
![Band Dandiz baru saja merilis single kedua berjudul "Hati Siapa Tak Luka". [GNP Music]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/30/68278-band-dandiz.jpg)
Langkah pertama mereka ditandai dengan debut single "Mimpi", sebuah lagu yang berhasil mencuri perhatian pendengar musik Tanah Air.
Dengan lirik yang kuat tentang keberanian untuk terus bermimpi dan berjuang, "Mimpi" menjadi manifesto bagi semangat anak muda yang menolak untuk menyerah pada keadaan.
Lagu ini membuktikan bahwa idealisme masih memiliki tempat dan dapat bersuara lantang melalui sound yang berat dan melodi yang tegas.
Kini, Dandiz siap melanjutkan gebrakan mereka dengan merilis single kedua yang sangat diantisipasi, "Hati Siapa Tak Luka".
Baca Juga: "Anak 7" dari Rahma Diva: Gebrakan Dangdut Koplo yang Merajai Medsos dan Hati Penonton
Lagu ini merupakan karya legendaris ciptaan Wahyu WHL yang diaransemen ulang dengan sentuhan rock yang lebih segar dan dinamis.
Dandiz berhasil menyuntikkan energi menggelora ke dalam lagu yang membawa perasaan universal tentang luka dan harapan.
![Band Dandiz baru saja merilis single kedua berjudul "Hati Siapa Tak Luka". [GNP Music]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/30/32716-band-dandiz.jpg)
Tidak hanya dari segi audio, single ini juga diperkuat dengan video musik berkonsep unik dan abstrak, memberikan pengalaman visual yang menarik untuk ditonton dan diinterpretasikan.
Di balik layar, pergerakan Dandiz didukung oleh tangan-tangan berpengalaman di industri. Mionk, selaku produser, adalah sosok yang menemukan potensi besar mereka. Ia jugalah yang mencetuskan nama Dandiz.
"Berawal dari menyaksikan penampilan vokalis Dandiz dan seluruh personel di sebuah studio musik, akhirnya dibentuklah Dandiz," kata Mionk.
Nama tersebut membawa harapan agar Dandiz dapat diterima oleh seluruh kalangan masyarakat dan menjadi bagian penting dari industri musik Indonesia.
"Dandiz memiliki potensi besar untuk lebih berkembang, banyak lagu yang telah diciptakan antara lain lagu 'Mimpi Besar' yang telah rilis sebelumnya, dan harapan saya agar Dandiz selalu memperoleh dukungan dari kita semua," ujarnya.
Dukungan tak hanya datang dari produser, tetapi juga dari label besar. Djakawinata Susilo, produser dari GNP, menegaskan komitmen labelnya untuk menjadi wadah bagi talenta muda.
"GNP membuka pintu bagi anak muda untuk berkarya, termasuk di jalur rock. Musik adalah ekspresi, dan rock punya tempatnya sendiri yang tak pernah benar-benar hilang," imbuhnya.
Para personel Dandiz sendiri sadar betul akan jalan yang mereka pilih. Dalam sebuah wawancara singkat, mereka berbagi visi di balik musiknya.
"Kami pilih rock karena itu suara yang paling jujur buat kami. Lagu kedua ini bukan cuma tentang nostalgia, tapi tentang membuktikan bahwa rock masih relevan dan bisa menyentuh hati siapa pun," kata Dandiz.
Kedua single, "Mimpi" dan "Hati Siapa Tak Luka", kini sudah dapat dinikmati di kanal YouTube GNP Pop Music serta berbagai platform musik digital lainnya.
Harapan besar pun disematkan: semoga dua rilisan ini bukan sekadar batu loncatan karier, tetapi juga pemantik bagi kebangkitan dan kejayaan musik rock Indonesia. Jangan lewatkan gebrakan mereka, karena ini baru permulaan.