Suara.com - Bertahan selama 30 tahun dengan personel yang sama adalah sebuah pencapaian langka di industri musik. Superman Is Dead (SID) menjadi salah satu anomali yang berhasil melakukannya.
Trio punk rock asal Bali ini pun membeberkan resep utama di balik keawetan mereka: demokrasi dan menolak sistem hierarki dalam band.
Dalam obrolan santai bersama Praz Teguh, Jerinx, Bobby Kool, dan Eka Rock menegaskan bahwa SID bukanlah band yang ambisius secara personal, melainkan sebuah kolektif yang bergerak bersama.
Bagi mereka, konsep "ngeband" yang sesungguhnya adalah ketika setiap personel memiliki hak dan posisi yang setara.
"Kami bertiga kan, hak kami sama, bertiga. Nggak ada yang di atas, nggak ada yang di bawah, nggak ada yang di tengah-tengah. Itu yang kami sebut dengan ngeband," jelas Bobby Kool, sang vokalis dalam podcast Kasih Paham Bro, dikutip Rabu, 30 Juli 2025.
![Superman Is Dead. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/30/63761-superman-is-dead.jpg)
Eka Rock, sang basis, bahkan menyentil fenomena di mana beberapa band memiliki personel yang diperlakukan seperti "pemain tambahan" atau "pegawai". Menurutnya, hal itu bertentangan dengan esensi sebuah band.
"Kalau ada yang masih menganggap temannya sebagai additional, itu kalian bukan band," tegas Eka.
Prinsip kesetaraan ini juga tercermin dalam proses kreatif mereka. Jerinx menjelaskan bahwa penciptaan lagu di SID berjalan sangat cair dan tidak kaku.
"Random. Ada yang punya ide sudah jadi, ada yang setengah jadi, ada yang tiba-tiba di studio bikin lirik bertiga bareng," ungkap Jerinx.
Baca Juga: 30 Tahun Tanpa Ganti Personel, Superman Is Dead Ungkap Kunci Kekompakan
Karena menganut sistem demokrasi, perdebatan sengit pun tak terhindarkan. Namun, mereka memandangnya sebagai hal yang positif.
Jerinx bahkan berpendapat bahwa konflik atau adu argumen justru menjadi tanda bahwa band tersebut masih hidup dan berfungsi.
"Konflik seperti itu sebuah indikasi positif jika kita tuh memang berfungsi bertiga ini. Semua punya pendapat masing-masing dan itu harus dipelihara," katanya.
Filosofi inilah yang tampaknya menjadi perekat terkuat bagi Superman Is Dead. Dengan menempatkan band di atas ego individu dan menjaga ruang demokrasi tetap terbuka, mereka berhasil melewati pasang surut industri musik dan siap merayakan tiga dekade kebersamaan mereka di atas panggung.