Oknum aparat tiu berdalih bahwa tindakannya adalah bagian dari patroli di bulan Kemerdekaan RI untuk menertibkan bendera-bendera aneh.
"Makanya kita patroli kiri kanan cari bendera begini (One Piece)," ucapnya berdalih.
Di sinilah plot berubah. Sang istri, yang sedari tadi merekam, tak tinggal diam. Ia membalikkan ancaman tersebut.
"Kita juga kunaikkanki (muat) itu di media kalau langsungki menampar begitu," imbuhnya menggertak, mengubah posisi dari korban menjadi penantang.
Mendapat perlawanan tak terduga dan sadar aksinya kini terekam, nyali lelaki itu pun ciut. Nada bicaranya melunak drastis.
"Okelah, okelah, saya minta maaf kalau begitu, tapi jangan kau ulangi lagi," ucapnya, sebuah permintaan maaf yang terasa hambar.

Warga sekitar dan korban sendiri tak langsung menerima.
"Oke, begitu seharusnya kita bilang, Pak. Jangan diulangi, bukan langsung ditampar!" ucap Pardi dengan pedas.
Pada akhirnya, setelah ditekan oleh keberanian istri korban dan tatapan warga, lelaki itu mengembalikan bendera yang telah disitanya. Namun, insiden ini menyisakan luka dan pertanyaan besar.
Baca Juga: Larang Pengibaran Bendera One Piece, Indonesia Dapat Warning Internasional
Hingga kini, identitas resmi laki-laki tersebut belum terkonfirmasi oleh pihak TNI maupun Kepolisian, meninggalkan publik bertanya-tanya: siapa sebenarnya sosok arogan yang menganggap bendera anime sebagai ancaman negara?