Suara.com - Gus Miftah mendadak mendapat kritik tajam dari seorang konten kreator. Apa yang dilakukan sang ulama, dituding mengikuti tradisi dari kitab suci agama lain.
Hal ini berawal saat Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang baru saja merayakan miladnya.
Ulang tahun tersebut bertepatan dengan hari jadi pesantren asuhannya, Ora Aji di Yogyakarta yang ke-13 tahun.
Perayaan ulang tahun Gus Miftah yang beridi tausyiah, doa bersama, penampilan dari sejumlah penyanyi dan tumpengan, mendapat kritik dari Ihza Mahendra.
Dalam video tersebut, Ihza Mahendra menyoroti kemegahan acara tersebut sebelum masuk ke argumen utamanya.
"Assalamualaikum. Kalian sudah lihat video yang tadi? Wah, merayakan ulang tahun sangat megah sekali. Masya Allah," ucap Ihza Mahendra mengawali videonya yang diunggah di akun Instagram-nya pada Jumat (8/8/2025).
Ihza Mahendra kemudian secara gamblang menyatakan bahwa tradisi merayakan hari kelahiran tidak dapat ditemukan dalam kitab suci agama Islam.
Sebaliknya, ia mengklaim hal itu justru ada di dalam Kitab Injil.
"Tapi kalian tahu enggak? Menariknya, perayaan ulang tahun atau hari lahir itu tidak ada, tahu, di agama kita. Di kitab manapun, enggak ada. Tapi malah ada di Kitab Injil," ujarnya.
Baca Juga: Gus Miftah Sedih Tahu Gaji Guru Zuhdi Cuma Rp110 Ribu Per Bulan
![Perayaan ulang tahun Gus Miftah dikritisi oleh seorang kreator konten. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/09/33846-gus-miftah.jpg)
Ihza lantas melontarkan pertanyaan provokatif, menyiratkan bahwa para pihak yang merayakan ulang tahun tersebut seolah-olah berlandaskan pada dalil dari kitab lain.
"Nah, jadi, apakah orang-orang yang tadi merayakan hari lahir mereka itu berdasarkan dalil dari Kitab Injil? Wah, menarik, nih," imbuhnya.
Tak berhenti di situ, Ihza Mahendra juga mengutip sebuah hadis tentang larangan menyerupai suatu kaum.
Konten kreator yang juga merupakan penulis buku ini sekaligus memberikan pesan menohok kepada para orangtua agar lebih selektif dalam memilih lembaga pendidikan agama untuk anak-anak mereka.
"Tapi bukankah ada hadis yang berkata, 'Jika kamu mengikuti suatu kaum, maka kamu adalah kaum tersebut'?" tutur Ihza Mahendra.
"Hmm. Pesanku, dari orangtua untuk orangtua di luar sana juga, jangan masukkan anak kalian ke sekolah agama yang menghalalkan atau mengajarkan perayaan ulang tahun atau bahkan konser seperti yang kita lihat tadi. Semoga bermanfaat dan semoga kita dilindungi oleh Allah Ta'ala," imbuhnya mengakhiri.