Suara.com - Belakangan ini, jagat maya diramaikan dengan perbincangan hangat seputar film animasi Merah Putih One for All.
Film animasi yang digadang-gadang akan menjadi tontonan patriotik ini justru menuai badai kritikan bahkan sebelum resmi tayang di bioskop.
Berbagai kontroversi yang menyelimutinya membuat publik, terutama para milenial dan anak muda, bertanya-tanya: apakah film ini akan batal tayang?
Diketahui, film karya anak bangsa tersebut dijadwalkan akan tayang serentak di bioskop pada 14 Agustus besok.
Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi dari pihak rumah produksi maupun jaringan bioskop mengenai pembatalan penayangan film Merah Putih One for All.
Namun, derasnya arus kritik dan kontroversi yang ada tentu menjadi pertimbangan serius bagi para pemangku kepentingan terkait nasib film ini di layar lebar.
Kritik yang dialamatkan kepada film ini datang dari berbagai penjuru dan menyasar beberapa aspek fundamental.
Berikut poin-poin utama yang menjadi sumber kritikan tajam untuk film Merah Putih One for All.
1. Kualitas Produksi yang Dipertanyakan
Baca Juga: Sutradara Merah Putih One For All Banjir Tawaran Wawancara, Sampai Punya Julukan Ini
Kualitas produksi yang terlihat dari materi promosi seperti poster dan trailer tak luput dari cibiran.
Banyak yang menilai kualitas visual dan desain yang ditampilkan masih jauh dari standar film bioskop saat ini.
Desain Poster: Poster film dinilai memiliki kualitas desain yang amatir, dengan komposisi dan pemilihan font yang dianggap kurang profesional.
Trailer: Adegan-adegan dalam trailer dikritik karena terlihat kaku, dengan efek visual dan koreografi yang dianggap kurang meyakinkan. Hal ini menimbulkan keraguan akan kualitas film secara keseluruhan.
2. Keraguan pada Narasi dan Pesan Film
Meskipun mengusung tema "Merah Putih", banyak yang skeptis apakah pesan patriotisme tersebut dapat tersampaikan dengan baik mengingat berbagai masalah produksi yang ada.