Suara.com - Anak kembar Mpok Alpa, Raffi Ahmad Darmadina dan Raffa Ahmad Darmadina, dilarikan ke rumah sakit tidak lama setelah sang komedian meninggal dunia.
Kedua bayi yang masih berusia sangat kecil itu seakan ikut merasakan kehilangan mendalam ketika ibu mereka berpulang pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Suami Mpok Alpa, Aji Darmaji, menuturkan bahwa malam setelah istrinya meninggal dunia, Raffi dan Raffa rewel tanpa henti seakan mencari sosok sang ibu.
Aji sempat mencoba cara tradisional yang disarankan orang-orang terdekat dengan memberikan pakaian terakhir yang dikenakan almarhumah untuk ditempelkan pada tubuh si kembar.
"Kalau orang dulu kan bilang, 'Mana pakaiannya emaknya? Tempelin tuh pakaian terakhir (yang dipakai) emaknya' gitu," ujar Aji dikutip pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Ajaibnya, tangisan kedua bayi itu langsung mereda begitu mereka mencium aroma pakaian ibunya.
"Terus pas ditempelin bajunya, beneran berhenti nangisnya," imbuh Aji.
Namun, tak lama kemudian kondisi kesehatan Raffi dan Raffa menurun karena terserang diare sehingga pihak keluarga segera membawa mereka ke rumah sakit.
"Diare ternyata, sekarang lagi dibawa ke rumah sakit (sama keluarga)," tuturnya lebih lanjut.
Baca Juga: Perjuangan Mpok Alpa: Idap Kanker Payudara Sejak Hamil, Tetap Semangat Menyusui Anak Kembar
Kabar mengenai sakitnya kedua bayi kembar itu membuat Aji semakin terpukul karena dia masih berada dalam suasana duka mendalam setelah ditinggal istri tercinta.
"Hati yang nggak tega gitu ya. Ya Allah masih kecil emaknya (ibunya) sudah nggak ada," ujarnya.
Aji menuturkan bahwa dirinya kini harus membesarkan empat orang anak tanpa kehadiran sosok istri yang selama ini selalu menjadi pendamping setia.
Menurutnya, seorang ibu memiliki kekuatan luar biasa untuk mengurus banyak anak sekaligus, sementara seorang ayah sering kali merasa kesulitan menggantikan peran tersebut.
"Seorang ibu itu kan bisa ngerawat 10 anak sekaligus, hebat gitu. Tapi seorang bapak susah, sulit untuk itu gitu," ucap Aji.
Dia pun memuji almarhumah sebagai perempuan hebat yang mampu bekerja, tetap tampil di dunia hiburan, sekaligus tidak pernah melupakan tanggung jawab sebagai seorang ibu.
Mpok Alpa, kata Aji, selalu berhasil membuat anak-anak merasa nyaman, terutama si kembar yang bisa langsung tidur nyenyak hanya dengan pelukan hangat dari sang ibu.
Kenangan itu membuat Aji kembali menitikan air mata, mengingat betapa besar perjuangan istrinya selama melawan sakit kanker payudara yang menggerogoti tubuhnya.
Mpok Alpa diketahui meninggal dunia pada usia 38 tahun setelah berjuang melawan kanker payudara stadium lanjut yang sudah diidapnya sejak hamil anak kembarnya.
Meski tengah mengandung, dia tetap berusaha menjalani pengobatan seperti kemoterapi dan bahkan sempat bolak-balik ke Malaysia untuk mendapatkan perawatan medis.
Keputusan untuk tetap bekerja di tengah kondisi sakit yang berat membuat banyak orang kagum karena ia tetap terlihat ceria di hadapan publik.
Tidak banyak yang mengetahui penyakit yang dideritanya karena Mpok Alpa memilih merahasiakan kondisinya demi menjaga perasaan keluarga dan para penggemarnya.
![Suami almarhum Mpok Alpa, Ajie Darmaji (baju putih), saat prosesi pemakaman di Pemakaman Wakaf Kujaran, Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Jumat sore 15 Agustus 2025 [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/15/59496-suami-almarhum-mpok-alpa-ajie-darmaji-baju-putih.jpg)
Hanya segelintir orang terdekat seperti suami dan beberapa rekan kerja yang mengetahui perjuangan berat yang dijalaninya selama hampir tiga tahun.
Kepergian Mpok Alpa tentu meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarganya tetapi juga bagi banyak sahabat artis yang mengenalnya sebagai sosok penuh keceriaan.
Kini, beban berat berada di pundak Aji yang harus melanjutkan hidup tanpa pendamping sekaligus berusaha menjadi ayah dan ibu bagi keempat anaknya.
Bagi Aji, kehilangan istrinya bukan sekadar kehilangan pasangan hidup, tetapi juga kehilangan sosok sahabat dan ibu luar biasa bagi anak-anaknya.
Kontributor : Chusnul Chotimah