Film Pendek Rumaket Resmi Tayang di YouTube, Warga Pedak Antusias Nobar di Malam Tirakatan

Yohanes Endra Suara.Com
Minggu, 17 Agustus 2025 | 20:30 WIB
Film Pendek Rumaket Resmi Tayang di YouTube, Warga Pedak Antusias Nobar di Malam Tirakatan
Film pendek Rumaket. [ist]

Suara.com - Film pendek Rumaket (Erat) akhirnya resmi tayang di kanal YouTube Dlegan Pictures pada Sabtu malam 16 Agustus 2025.

Penayangan ini sekaligus diramaikan dengan pemutaran perdana dalam acara tirakatan HUT ke-80 RI di Dusun Pedak, Trimurti, Srandakan, Bantul.

Lebih dari 550 warga hadir memenuhi lokasi tirakatan untuk menyaksikan film yang digarap secara swadaya oleh masyarakat Kampung Dlegan ini.

Antusiasme warga terasa sejak awal pemutaran hingga akhir film.

Tawa penonton kerap pecah terutama pada adegan-adegan satir khas kehidupan desa yang memang menjadi kekuatan cerita Rumaket.

Kehadiran Rumaket di malam tirakatan menjadi pengalaman baru bagi warga Pedak.

Jika biasanya perayaan identik dengan hiburan panggung, tahun ini mereka menikmati sebuah karya visual yang digarap langsung oleh tetangga dan kerabat mereka sendiri.

Proses produksinya melibatkan lebih dari 40 warga yang belajar dari nol, mulai dari akting hingga menjadi kru di balik layar.

Film Rumaket. [ist]
Film Rumaket. [ist]

Apresiasi juga datang dari jajaran Forkompimkap Srandakan.

Baca Juga: Dana Keistimewaan DIY Lahirkan 4 Film Pendek, Siap Menggugah Hati dan Pikiran!

Panewu Srandakan, Sarjiman S.I.P M.E. beserta rombongan, hadir secara khusus untuk menonton pemutaran perdana.

Kehadiran pejabat kecamatan ini menjadi bentuk dukungan terhadap semangat gotong royong warga dalam berkarya sekaligus memperkaya cara merayakan kemerdekaan.

Film yang disutradarai oleh Bayu Yunianto dengan penulisan naskah bersama Supebri Kustanto ini mengangkat cerita tentang gesekan antara generasi tua dan muda di kampung.

Ceritanya berfokus pada Pak Wiryo, mantan ketua RT yang keras kepala dan bersikeras mempertahankan tradisi, sementara anak-anak muda ingin menghadirkan sesuatu yang baru.

Dari konflik itu terselip pesan penting tentang kebersamaan dan saling mendengarkan.

Dengan dukungan warga yang penuh semangat dan apresiasi dari berbagai pihak, Rumaket bukan hanya tontonan tetapi juga cermin bagaimana karya seni bisa tumbuh dari gotong royong desa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI