Suara.com - Aktor Ajil Ditto menyampaikan pandangan kritisnya bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Pemeran film "Believe" itu memberikan pernyataan yang menohok soal makna kemerdekaan bagi masyarakat Indonesia saat ini.
Hal tersebut diungkapkannya saat ditemui di kawasan Lapangan Sepakbola Blok S, Jakarta, pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Awalnya, aktor bernama lengkap Muhammad Fazzill Alditto itu mengucap syukur atas usia Indonesia yang telah mencapai delapan dekade.
Namun, pria yang akan genap berusia 24 tahun pada November mendatang ini juga menyiratkan keprihatinannya terhadap berbagai kendala yang dihadapi bangsa.

"Alhamdulillah ya, melihat Indonesia sekarang. Tapi prihatin juga, negara sekarang lagi banyak kendala lah," ujar Ajil Ditto.
Secara mengejutkan, ketika ditanya lebih dalam mengenai apakah masyarakat Indonesia sudah sepenuhnya merdeka, ia memberikan jawaban yang lugas.
Menurutnya, kemerdekaan yang sesungguhnya bagi setiap individu di Tanah Air belum tercapai sepenuhnya.
"Jujur nih ya, belum merdeka. Kita lihat di sosial media, masih banyak daerah yang belum terjangkau juga. Area yang sebenarnya bisa terjangkau, tapi banyak orang yang memilih berdiam," ungkapnya.
Baca Juga: Ustad Das'ad Latif Berjubah Garuda Bagi-bagi Beasiswa di Unhas
Ajil juga menyoroti beberapa persoalan sosial dan ekonomi, salah satunya adalah sulitnya lapangan pekerjaan yang menjadi penghambat bagi masyarakat untuk berkembang.
![Ajil Ditto di Lapangan Sepakbola Blok S, Jakarta, Minggu, 17 Agustus 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/17/25900-ajil-ditto.jpg)
"Konteksnya macem-macem ya, kayak lapangan pekerjaan (susah) yang membuat masyarakat berkembang jadi lebih baik. Ya kalau merdeka, negara sudah merdeka, tapi orang-orangnya belum," sambungnya.
Tidak hanya mengkritik, mantan personel grup musik Super7 itu turut memberikan saran konstruktif untuk pemerintah.
"Dengerin rakyat aja dulu. Kalau sudah dengerin rakyat, pasti mereka paham. Walaupun opini dari 300 juta rakyat Indonesia yang disampaikan, jangan tutup kuping," pesannya.
"Sekali-kali buka kupingnya, dengerin apa yang rakyat mau. Jangan bikin keputusan sendiri dan seenaknya," lanjut Ajil.
Selain kepada pemerintah, ia juga menitipkan pesan kepada sesama masyarakat Indonesia untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di ruang publik.