Suara.com - Hollywood kembali kehilangan seorang aktor kawakan. Terence Stamp, aktor Inggris yang sudah menghiasi layar perak selama lebih dari enam dekade, meninggal dunia di usia 87 tahun.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh pihak keluarga pada 17 Agustus.
Bagi jutaan penonton, namanya akan selamanya terpatri sebagai Jenderal Zod yang bengis dalam film Superman (1978) dan Superman II (1980).
Perannya sebagai penjahat dari Krypton yang tak kenal ampun itu bukan sekadar akting.
Ini adalah sebuah masterclass dalam membangun karakter antagonis yang mengintimidasi, ikonik, dan tak terlupakan.
Kalimat Kneel before Zod! dalam bahasa Indonesia, Berlututlah di hadapan Zod! yang ia ucapkan telah melampaui filmnya dan menjadi bagian dari leksikon budaya pop global.

Namun, menyematkan Stamp hanya pada satu peran ikonik adalah sebuah kekeliruan besar.
Perjalanan kariernya adalah bukti dari rentang bakatnya yang luar biasa.
Debutnya pada tahun 1962 lewat film Billy Budd langsung mengguncang industri, memberikannya nominasi Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik dan Golden Globe sebagai Pendatang Baru Paling Menjanjikan.
Baca Juga: Dipecat dari Serikat Penulis, Park Chan-wook Tepis Isu Tak Ikut Mogok 2023
Sejak awal, dunia tahu bahwa seorang bintang telah lahir. Ia mampu bertransisi dengan mulus dari satu peran ke peran lainnya.
Dari seorang kolektor obsesif dalam The Collector (1965) hingga seorang prajurit flamboyan dalam Far From the Madding Crowd (1967) di mana ia beradu akting dengan kekasihnya saat itu, Julie Christie.
Puncak keberanian artistiknya mungkin terwujud dalam perannya sebagai seorang perempuan transgender dalam film kultus The Adventures of Priscilla, Queen of the Desert (1994).
Penampilannya yang penuh empati dan memukau itu membuatnya diganjar nominasi Aktor Terbaik di Golden Globe dan BAFTA.
Di era modern, Stamp tidak pernah kehilangan relevansinya. Ia terus memikat generasi baru penonton.
Beberapa filmya terus memikat dengan perannya sebagai Kanselir Valorum di Star Wars: Episode I - The Phantom Menace (1999), menjadi lawan main Steve Carell di Get Smart (2008), beradu komedi dengan Adam Sandler di Murder Mystery (2019), dan memberikan penampilan misterius di film thriller psikologis Edgar Wright, Last Night in Soho (2021).

Dalam pernyataan resminya, keluarga Stamp menyebut bahwa ia meninggalkan sebuah hal yang sangat luar biasa.
"Karya yang luar biasa, baik sebagai aktor atau penulis, yang akan terus menyentuh dan menginspirasi banyak orang," tulisnya.
Warisannya memang tak terbantahkan. Terence Stamp bukan hanya seorang aktor, ia adalah seorang seniman sejati yang berani mengambil risiko.
Seorang bunglon yang mampu menjelma menjadi siapa saja, dan seorang legenda yang karyanya akan hidup selamanya.