Suara.com - Skena musik elektronik Indonesia kembali melahirkan talenta menjanjikan yang siap menggebrak panggung global.
Adalah Taftakhira Athoriq Firmansyah, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung TAF, yang berhasil keluar sebagai juara utama dalam ajang bergengsi Electronic Music Producer Contest (EMPC) 2024.
Kemenangannya tidak hanya memberinya gelar prestisius, tetapi juga membuka gerbang kolaborasi eksklusif dengan Barong Family, label musik elektronik ternama asal Amsterdam yang didirikan oleh grup legendaris, Yellow Claw.
Melalui karyanya yang berjudul "Look What You Done", TAF sukses menyisihkan ratusan produser berbakat lainnya dari seluruh penjuru negeri.
Kompetisi yang digagas oleh ICEPERIENCE.ID ini dinilai oleh para juri kelas dunia, termasuk SIHK dan duo ikonik Yellow Claw, yang memastikan bahwa hanya karya dengan kualitas dan orisinalitas terbaik yang terpilih.
![Para pemenang ajang Electronic Music Producer Contest (EMPC) 2024 bersama mentor. [ICEPERIENCE.ID]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/25/26000-electronic-music-producer-contest-empc-2024.jpg)
Di Balik Sound Unik "Look What You Done"
Menurut TAF, salah satu faktor yang membuat lagunya menonjol adalah komposisi musik yang unik, di mana ia memadukan sound eksperimental dengan dominasi perkusi yang enerjik, menghasilkan sebuah karya yang tetap terdengar radio-friendly.
Tak hanya dari segi aransemen, lirik "Look what you’ve done to me" juga menawarkan interpretasi ganda, bisa dimaknai sebagai ungkapan kebahagiaan dan semangat, namun di sisi lain juga bisa mewakili perasaan hancur dan patah hati.
"Menjadi juara EMPC 2024 adalah sebuah kebanggaan untuk saya. Di dalam karya ini saya memadupadankan karakteristik musik yang unik namun pada waktu yang sama tetap energik. Musik ini sangat cocok untuk diperdengarkan di klub maupun di siaran radio," kata TAF penuh antusias.
Baca Juga: Resmi Hengkang dari WAMI, Tompi Ancam Tempuh Jalur Hukum Jika Royalti Lagunya Masih Ditagih
Mentoring Intensif dan Standar Internasional di Writing Camp Bali
EMPC 2024 membawa pendekatan yang berbeda dan lebih mendalam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
![Para pemenang ajang Electronic Music Producer Contest (EMPC) 2024 bersama mentor. [ICEPERIENCE.ID]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/25/65752-electronic-music-producer-contest-empc-2024.jpg)
Para finalis yaitu Elian, Alva Gracia, dan TAF, diterbangkan ke Bali untuk mengikuti writing camp selama lima hari.
Di sana, mereka tidak hanya berkompetisi, tetapi juga digembleng langsung oleh para produser papan atas dari Barong Family, seperti Wiwek, Moksi, Mike, dan SIHK.
Pengalaman ini diperkaya dengan kehadiran tamu kejutan, termasuk Valy Mo, TANE, dan Brett Allen, yang berbagi ilmu dan pengalaman mereka di industri musik global.
Proses seleksi yang ketat dilakukan secara anonim untuk menjaga objektivitas.
Penilaian berfokus pada orisinalitas, karakter musik, dan keberanian dalam mengeksplorasi sound baru.
SIHK, selaku mentor dan juri, memberikan pandangannya mengenai proses tersebut.
"Lebih dari membuat track lagu, writing camp ini merupakan proses pendewasaan sebagai produser musik. Lalu bagaimana mereka menemukan suara mereka sendiri dan bersiap untuk masuk ke skena musik yang lebih besar, baik di Indonesia maupun internasional," ujar SIHK.
"Kami ingin para produser ini tidak hanya siap dari sisi teknis, tetapi juga mental dan karakter sebagai musisi global," katanya menambahkan.
Ia juga secara khusus memuji kualitas sang pemenang. "Ketiga finalis menunjukkan kematangan artistik yang luar biasa. Tapi TAF punya keunggulan dari sisi visi musikalitas yang paling matang," ucapnya.
Komitmen ICEPERIENCE.ID untuk Ekosistem Musik Elektronik Lokal
Fabianus Arry Kurniawan, perwakilan ICEPERIENCE.ID, menyatakan apresiasinya terhadap seluruh peserta dan menegaskan kembali komitmen platform tersebut untuk memajukan musik elektronik Tanah Air.
Menurutnya, EMPC bukan sekadar kompetisi, melainkan sebuah ruang untuk mendorong lahirnya karya-karya otentik yang mampu bersaing di level internasional.
"Kami melihat besarnya antusiasme dan potensi luar biasa dari para produser musik elektronik di Indonesia. Itulah sebabnya kami terus percaya bahwa skena musik elektronik Tanah Air masih sangat layak untuk dikembangkan dan mendapatkan apresiasi yang lebih luas," ucap Arry.
Ia menambahkan bahwa kualitas karya yang masuk setiap tahunnya terus meningkat secara signifikan, baik dari segi teknis, musikalitas, maupun ide kreatif.
"Di EMPC kali ini kami kembali melihat peningkatan signifikan dari segi skill produksi para peserta. Setiap tahunnya, kualitas karya yang masuk ke EMPC terus naik, baik secara teknis, musikalitas, maupun ide kreatif," tuturnya.
"Kali ini ada TAF yang berhasil menjadi juara EMPC 2024, semoga keberhasilannya ini juga memotivasi para music producer di Indonesia untuk terus berkarya."
Dengan semangat #localICEMovement yang konsisten diusung, ICEPERIENCE.ID berharap kemenangan TAF di EMPC 2024 dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak produser muda untuk berani unjuk gigi dan membawa identitas musik elektronik Indonesia ke panggung dunia.