Ahmad Sahroni Sebut Demo yang Benar Lewat Medsos, Tapi DPR Boleh Kerja di 'Bawah Meja'

Sumarni Suara.Com
Rabu, 03 September 2025 | 08:21 WIB
Ahmad Sahroni Sebut Demo yang Benar Lewat Medsos, Tapi DPR Boleh Kerja di 'Bawah Meja'
Ahmad Sahroni Sebut Demo yang Benar Lewat Medsos (YouTube/kasisolusi)

"Dan apakah ini punya benefit yang luar biasa? Seribu persen memiliki benefit yang cukup untuk mencari keadilan nyata di depan masyarakat," katanya.

Namun Ahmad Sahroni tak mau apabila yang dilakukan lalu dibagikannya melalui media sosial dianggap sebagai pencitraan.

"Jangan dibilang menggeneralisasi DPR itu nggak ada kerjanya. Salah," ujar Ahmad Sahroni.

Apabila sebelumnya mengarahkan para demonstran menggunakan media sosial, Ahmad Sahroni berbicara soal tak semua anggota dewan menunjukkan kerjanya.

"Tidak semua selalu melulu melalui media sosial. Ada yang di bawah meja dengan menyampaikan aduan yang akhirnya harus melalui prosesnya," ungkap Ahmad Sahroni.

Para anggota dewan termasuk Ahmad Sahroni akan memilah yang harus dibagikan melalui media sosial sehingga menjadi perhatian instansi terkait.

Ada pula yang diselesaikan Ahmad Sahroni dan para anngota dewan 'di bawah meja'.

"Jadi jangan semua dianggap sesuatu yang selalu mulu harus dibongkar ke publik. Tidak selalu mulu," pintanya.

Baca Juga: PB Parfi Gaungkan Seruan Jaga Situasi Kondusif, Tekankan Peran Penting Artis untuk Perdamaian

Lebih lanjut, Ahmad Sahroni setuju dengan pernyataan 'no viral no justice' yang berkaitan dengan penanganan sebuah kasus oleh aparat kepolisian.

Ahmad Sahroni berharap masyarakat terus memviralkan kasus-kasus agar segera ditindaklanjuti pihak berwajib.

"Jangan pernah berhenti untuk mengawasi polisi dari media sosial. Harus dilakukan. Jangan pernah berhenti," kata Ahmad Sahroni.

"Karena polisi adalah kerjanya masyarakat, masyarakat butuh keadilan kepada kepolisian. Maka itu, masyarakat harus awasi polisi dengan segala cara. Jangan sampai terlewatkan," tegasnya.

Kendati begitu, berkaitan dengan kepolisian, Ahmad Sahroni memilih untuk bekerja 'di bawah meja'.

Seperti ketika kasus anak polisi tabrak satu keluarga di Cijantung, Jakarta Timur, Ahmad Sahroni tak setuju apabila pelaku tidak ditahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?