- Menjadi anggota DPR memberikan Angelina Sondakh banyak hak istimewa dan kemudahan.
- Peningkatan penghasilan sebagai politikus mengubah gaya hidup Angelina Sondakh menjadi lebih mewah.
- Setelah meninggalkan politik, ia menemukan kebahagiaan dan ketenangan hidup.
Suara.com - Angelina Sondakh diketahui sempat menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dan 2009-2014.
Mantan politikus yang sempat duduk di komisi X itu baru-baru ini mengungkapkan privilege alias hak istimewa apa saja yang didapatkannya selama menjadi anggota DPR kala itu.
Istri almarhum Adjie Massaid itu menceritakan bagaimana kehidupan dan gaya hidupnya berubah drastis saat ia menjadi bagian anggota legislatif.
Sebagai seorang anggota DPR kala itu, Angelina Sondakh merasakan bahwa statusnya membawa dampak yang besar, baik dalam hal perlakuan masyarakat maupun fasilitas yang didapatkan.
“Orang selalu menganggap ‘wuih itu anggota DPR’ dengan ungkapan begitu aja kan otomatis anggota DPR ini Angelina Sondakh dulu nih gak ngomongin ABCD ketika digituin langsung ‘wah enak nih disambut’,” kata Angelina Sondakh dikutip dari unggahan di akun Instagram @obrolantiapwaktu_trans7 pada Minggu, 7 September 2025.
Secara blak-blakan, Angelina Sondakh mengungkapkan bahwa ia mendapatkan banyak kemudahan saat masih menjadi anggota DPR.
Ia juga menceritakan kemudahan-kemudahan administratif yang bisa dengan gampang ia nikmati.
“Mau ngurus pajak enggak perlu ke kantor pajak, mau ngurus perpanjangan STNK gak perlu, semua dilayani,” imbuhnya.
Kemudahan seperti ini, yang menurut Angelina tak bisa didapatkan oleh orang biasa, adalah salah satu bentuk privilege yang langsung dirasakan oleh anggota DPR.
Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
Namun, statusnya sebagai anggota DPR tidak hanya memberikan kemudahan administratif, tetapi juga memengaruhi gaya hidupnya.

Ibu satu anak itu mengungkapkan bahwa, dengan peningkatan penghasilan, gaya hidupnya pun ikut berubah.
“Seiring dengan peningkatan penghasilan kan gaya hidup juga bertingkat. Artinya ‘wah dapat ini nih’," ujarnya.
Sebagai contoh, ia mulai merasa nyaman dengan gaya hidup yang lebih mewah, seperti makan di restoran dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan sebelumnya.
“Yang dulu misalkan kita gak pernah makan yang satu kali makan Rp5 juta, ketika kita tahu nih ‘ah ada gak yang Rp7,5 juta, ada gak yang Rp10 juta,” katanya.
Angelina Sondakh pun menyadari bahwa perubahan gaya hidup tersebut merupakan bagian dari psikologi manusia.
Lebih lanjut, ia menggambarkan bagaimana ketika seseorang telah berhasil mencapai satu level kenyamanan, maka ia akan berusaha untuk terus mengejar lebih banyak lagi, meskipun sudah hidup dalam kemewahan.
“Itu sebenarnya adalah ilmu psikologis dasar setiap manusia. Ketika kita udah mencapai pada titil level yang segini, kita pengin naik lagi,” ungkapnya.
Namun, di balik segala kemewahan itu, ia juga merasakan tekanan besar yang datang bersama perannya sebagai anggota DPR.
“Kayak hidup tuh is a very in fast track ya, jadi kayaknya tuh habis ini kayak dikejar-kejar gitu loh. Soalnya kan harus mempertanggungjawabkan amanatnya ke rakyat lah, ke DPR juga, ke partai juga, jadi kayaknya enggak ada waktu buat really calm down, terus buat anak, buat suami,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengakui bahwa kini telah menemukan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidupnya setelah meninggalkan dunia politik.
“Jadi sekarang asli totally happy, benar-benar tenang,” ujarnya.
Ia juga menyadari bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan tidak selalu harus dicapai dengan menjadi anggota DPR atau politikus.
“Mungkin ini juga yang menjadi pembeda ya, karena ternyata akhirnya aku bisa menemukan bahwa untuk mencapai tingkat kesejahteran seseorang, enggak mesti harus lewat jalan jadi anggota DPR kok, atau jadi politikus,” pungkasnya.
Kontributor : Rizka Utami