Suara.com - Aktor sekaligus konten kreator Andovi da Lopez menyoroti fenomena budaya gila jabatan yang menurutnya menjangkiti para pejabat di Indonesia.
Fenomena ini ia anggap sebagai salah satu sumber masalah yang ada di tengah masyarakat.
Menurutnya, banyak pejabat yang merasa memiliki status istimewa selama 24 jam penuh.
"Negara ini tuh gila jabatan," ujar Andovi dalam sebuah diskusi di program The Overpost, yang tayang di kanal YouTube Leon Hartono baru-baru ini.
Padahal, jabatan yang mereka emban memiliki jam kerja yang jelas dan terbatas.
Andovi menegaskan bahwa status sebagai pejabat seharusnya hanya berlaku selama jam kerja, yakni dari pukul sembilan pagi hingga lima sore.
"Oke, lo jam sembilan sampai lima, lo adalah dewan, menteri, whatever," tuturnya.
Setelah jam kerja usai, kata Andovi, mereka kembali menjadi rakyat biasa seperti warga negara lainnya.
"Jam 6 ke atas, lo rakyat biasa," lanjutnya.
Baca Juga: Nadin Amizah Soroti Rincian Perbedaan Gaji DPR Sebelum dan Sesudah Ada Tuntutan Rakyat
Bagi Andovi, konsep ini adalah hal mendasar yang sering dilupakan oleh para pemangku kekuasaan.
Ia merasa budaya feodalistik itulah yang akhirnya membuat para pejabat merasa lebih tinggi dari rakyat yang seharusnya mereka layani.