- Foto editan AI buatan penggemar meresahkan para pemain timnas.
- Para pemain meminta penggemar untuk lebih sopan dan berhenti mengedit.
- Hasil foto AI sangat realistis sehingga berisiko menimbulkan kesalahpahaman.
Suara.com - Tren foto polaroid yang dibuat menggunakan Gemini AI rupanya meresahkan sejumlah pemain timnas Indonesia.
Bagaimana tidak, foto mereka diedit oleh penggemar dengan pose mesra yang beberapa di antaranya terlalu berlebihan.
Justin Hubner misalnya. Dalam foto polaroid editan penggemar, bek timnas yang kini tengah menjalin hubungan dengan Jennifer Coppen itu tampak mencium seorang perempuan.
"Teman-teman, bisakah kita berhenti membuat editan seperti aku mencium gadis lain? Satu-satunya yang ku inginkan hanya Jen," tulis Hubner di unggahannya.
Sandy Walsh juga memberikan teguran serupa. Dia melarang siapa pun mengedit fotonya tanpa persetujuan.
Alasannya karena foto semacam ini berpotensi menyebabkan masalah atau kesalahpaham di masa depan.
Pada unggahan lain, Sandy Walsh memberikan peringatan yang lebih tegas.
"Jika aku terus melihat (foto editan seperti) ini di Instagram, aku akan mulai memblokir orang-orang karena aku tidak bisa menerima ini," tulisnya bersama foto editan lain.
Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia Risih, Protes Keras Editan Foto Intim AI oleh Fans
Sang pengantin baru, Rizky Ridho juga tak luput dari foto editan polaroid AI buatan penggenar.
Hasil editannya bahkan tidak senonoh, menampilkan tangan punggawa Persija Jakarta itu di atas dada seorang perempuan berhijab.
"Teman-teman, minta tolong lebih sopan lagi ya. Tidak perlu edit yang kayak gini," tulisnya.
Banyak warganet yang menilai foto-foto polaroid AI yang diedit oleh fans timnas memang berlebihan.
"Berlebihan banget, sampai ada yang ciuman segala," komentar warganet.
"Wajar Rizky Ridho begitu, dia baru nikah. Bisa-bisa salah paham itu istrinya," tambah warganet lain.
"Yang bilang baperan, namanya wajah/foto orang itu hak orang itu sendiri. Jadi, misal mereka nggak terima atau nggak suka diedit begitu, ya itu hak mereka, kan. Apalagi kalau kebetulan editannya berlebihan atau ada unsur vulgarnya," sahut yang lain.
Hasil gambar yang dihasilkan oleh Gemini AI ini sangat realistis, dengan efek khas kamera polaroid yang sangat meyakinkan.
Hal ini membuat banyak orang sulit membedakan antara foto asli dan foto yang dibuat AI.
Bahkan, hasilnya bisa membuat beberapa warganet "tertipu" dan menganggap foto tersebut nyata.
Seperti yang disampaikan Sandy Walsh, foto-foto semacam ini berisiko disalahgunakan di masa depan.
Kontributor : Chusnul Chotimah