- YouTuber Aisar Khaled diusir saat membagikan bantuan di Bali.
- Penyebabnya adalah salah paham mengenai lokasi pembagian bantuan.
- Aksinya mengganggu kegiatan bersih-bersih yang sedang dilakukan warga.
Suara.com - Video Aisar Khaled diusir saat memberikan bantuan di lokasi bencana di Bali, viral.
Ini karena YouTuber asal Malaysia tersebut diusir oleh seorang laki-laki.
Insiden tersebut sontak memicu beragam reaksi dari warganet.
Banyak yang menyayangkan sikap pria tersebut, sementara yang lain bertanya-tanya mengenai pemicu sebenarnya dari pengusiran itu.
Dalam video yang viral, terdengar jelas seorang pria dengan nada tinggi meminta Aishar Khaled untuk tidak membuat konten di lokasi tersebut.
"Jangan kamu eksis di sini. Orang lagi bersih-bersih, kamu bikin macet," kata seorang laki-laki dalam video tersebut.
Kini, tabir di balik insiden tersebut mulai tersingkap.
Seorang aktivis sosial bernama Muhammad Rizal Ramadhan, yang juga sedang melakukan aksi sosial di Bali, memberikan klarifikasi.
Melalui keterangannya, Rizal menegaskan masyarakat Bali sangat terbuka dengan bantuan. Ia dan timnya bahkan diterima dengan sangat baik selama berhari-hari melakukan aksi di sana.
Baca Juga: Solidaritas Pasca-Banjir Bali, Merek Lokal Ini Ulurkan Bantuan untuk Ringankan Duka Warga
"Kita aman-aman aja, masyarakat Bali menerima kita dengan sangat baik," tulis Muhammad Rizal Ramadhan di Instagram pada Kamis, 18 September 2025.
Setelah mencari tahu lebih dalam mengenai insiden yang menimpa Aishar Khaled, Rizal menemukan bahwa akar masalahnya adalah kesalahpahaman soal lokasi pembagian bantuan.
Menurut Rizal, Aisar Khaled memilih lokasi yang kurang tepat untuk melakukan aksinya. Saat itu, area tersebut sedang dalam proses pembersihan oleh warga setempat.
"Setelah aku cari tau ternyata bang aishar berbaginya di lokasi yang sedang ada pembersihan," jelasnya.
Aktivitas pembagian bantuan yang dilakukan Aisar Khaled di tengah-tengah kegiatan bersih-bersih itu ternyata menimbulkan masalah baru.
Kehadiran Aisar dan timnya disebut telah mengganggu ruang gerak warga dan menyebabkan kemacetan. Sehingga memantik emosi warga yang sedang bekerja.
"Sehingga menyebabkan ruang gerak mereka yang sedang bersih-bersih menjadi terganggu. Sehingga memicu kemarahan warga yang sedang bebersih," kata Rizal.