Nana Mirdad Kritisi MBG: Program Gagal, Gak Ada Gunanya!

Sabtu, 27 September 2025 | 10:50 WIB
Nana Mirdad Kritisi MBG: Program Gagal, Gak Ada Gunanya!
Nana Mirdad. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Nana Mirdad sebut program MBG gagal total
  • Nana Mirdad sentil pejabat yang bangga kegagalan MBG hanya 10 persen
  • Terjadi keracunan massal MBG di sejumlah daerah

Suara.com - Aktris Nana Mirdad ikut bersuara lantang soal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah jadi sorotan.

Melalui unggahan Instagram Story pada Jumat, 26 September 2025, perempuan 39 tahun tersebut menyebut MBG sebagai program gagal dan tak berguna.

Nana mengunggah ulang video siswa SMPN 2 Sewon yang memperlihatkan makanan MBG berisi ulat, telur lalat, hingga jangkrik.

Putri Jamal Mirdad ini menyebut program pemerintah kali ini gagal total dan hanya membuang-buang anggaran negara.

Kronologi Nana Mirdad Ditagih Debt Collector. (Instagram/nanamirdad_)
Nana Mirdad (Instagram/nanamirdad_)

"Sumpah paling miris lihat berita soal MBG ini. PROGRAM GAGAL!! Program enggak ada gunanya, buang-buang anggaran negara. Lagi-lagi hanya bikin kaya segelintir atasan, korbannya ribuan anak-anak yang sampai hampir meninggal sesak nafas, muntah-muntah keracunan makanan," tulis Nana Mirdad sebagai caption.

Istri aktor Andrew White juga menyinggung pejabat yang justru merasa bangga karena tingkat kegagalan program diklaim di bawah 10 persen.

"Belum lagi orang-orang yang bertanggung jawab bukannya berempati, bebenah, mengakui kegagalannya, malah seakan bangga dengan yang katanya 'menurut data, kegagalan kita cuma di bawah 10 persen'. Di mana hati nurani kalian?!" sambungnya.

Sebagai seorang ibu dua anak, Nana Mirdad menegaskan dirinya peduli pada isu makanan sehat.

Dia mengaku bukan fanatik, tapi selalu berusaha memberikan nutrisi terbaik untuk keluarga. Karena itu, Nana merasa marah ketika melihat ribuan anak keracunan akibat kelalaian pengelolaan MBG.

Baca Juga: Janji Bantu UMKM Ortu Siswa, BGN: Tujuan MBG Bangkitkan Ekonomi Lokal, Bukan Memperkaya Konglomerat!

Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengunjungi salah satu korban keracunan massal akibat mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) buatan SPPG Cipari dan Dapur SPPG Neglasari, Bandung Barat, Kamis (25/9/2025). [dokumentasi]
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal mengunjungi salah satu korban keracunan massal akibat mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) buatan SPPG Cipari dan Dapur SPPG Neglasari, Bandung Barat, Kamis (25/9/2025). [dokumentasi]

"Apa pemerintah familiar dengan yang namanya keracunan makanan? Botulism? Salmonella poisoning? Apa ini semua sudah dipersiapkan matang-matang resikonya? TERBUKTI ENGGAK!" tegas Nana.

Menurut Nana, pemerintah sebaiknya tidak memaksakan diri mengelola makan siang gratis bila tidak mampu menjamin keamanan pangan.

Dia menyarankan dana triliunan MBG dialihkan ke sektor pendidikan atau diberikan langsung kepada keluarga yang membutuhkan.

"Support saja orang tua dalam pekerjaan mereka, buka lapangan kerja yang sehat dan sustainable untuk mereka, dan enggak usah ikut campur dalam memberi makan anak-anak kalau isian MBG pun masih hanya roti putih dan tahu basi berisikan jangkrik dan ulat," tutur anak Jamal Mirdad dan Lydia Kandou tersebut.

"Uang Rp10-15 ribu per kepala ini bisa enggak sih disubsidikan ke keluarga yang belum mampu? Pasti ibu-ibu di rumah pun happy bisa bawakan bekal anaknya dan nambah uang belanja," tambahnya .

Nana juga menegaskan dirinya bukan anti terhadap program makan gratis. Namun menurutnya, pemerintah wajib mengakui kekurangan dan segera memperbaiki.

"Kalau bukan bidangnya dan gagal ya harus mengakui juga. Ini nyawa anak-anak, bukan sekedar data," ujarnya .

Unggahan Nana muncul di tengah maraknya kasus keracunan massal MBG di sejumlah daerah.

Ratusan siswa di Garut, Batang, Cianjur, hingga Ogan Komering Ilir dilaporkan mual, muntah, hingga dilarikan ke rumah sakit setelah menyantap menu MBG.

Beberapa daerah bahkan sudah menetapkan status KLB dan menghentikan sementara program tersebut.

Menutup kritiknya, Nana berharap tak ada lagi anak-anak menjadi korban.

"Paling enggak bisa lihat berita-berita yang terjadi simply karena ketidakpedulian orang-orang tertentu dan korbannya orang-orang yang seharusnya dilindungi haknya. Semoga enggak ada lagi kejadian yang bikin anak-anak ini jadi korban karena makanan tidak layak," pungkasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI