Film Antologi 4 Kisah Perempuan Penuh Makna, Disutradarai 4 Perempuan Tampil Memukau di JWC 2025

Jum'at, 03 Oktober 2025 | 14:22 WIB
Film Antologi 4 Kisah Perempuan Penuh Makna, Disutradarai 4 Perempuan Tampil Memukau di JWC 2025
Jakarta World Cinema (JWC) 2025 menghadirkan sebuah tontonan istimewa dalam karya antologi oleh empat sutradara perempuan muda Indonesia, Erlina Rakhmawati, Linda Andriyani, Praditha Blifa, dan Sarah Adilah (Dok: JWC 2025)

Suara.com - Hari keenam gelaran Jakarta World Cinema (JWC) 2025 menghadirkan sebuah tontonan istimewa yang dirangkai oleh empat sutradara perempuan muda Indonesia, Erlina Rakhmawati, Linda Andriyani, Praditha Blifa, dan Sarah Adilah. Film omnibus ini menyajikan sudut pandang perempuan terhadap cinta, kehilangan, tubuh, serta imajinasi atas dunia yang lebih adil.

Keempat kisah ini dihadirkan dalam satu rangkaian film antologi yang menyentuh berbagai pengalaman Perempuan. Kisah pertama mengisahkan seorang perempuan yang patah hati akibat pengkhianatan kekasihnya dan memutuskan untuk melakukan balas dendam sebagai bentuk pelampiasan emosional.

Kisah kedua bercerita tentang sepasang suami istri yang telah lama mendambakan kehadiran buah hati, hingga suatu hari mereka menemukan seorang bayi yang dibuang di toilet umum, mengubah hidup mereka selamanya.

Kisah ketiga menghadirkan Nisa, gadis muda yang mengalami menstruasi pertama tepat sebelum lomba renang penting, dan harus menghadapi kenyataan bahwa tubuhnya kini membawa konsekuensi sosial dan personal.

Kisah keempat, dengan pendekatan yang segar dan imajinatif, menceritakan tentang Kempes, seorang pria yang tiba-tiba terbangun di dunia dengan peran gender yang sepenuhnya terbalik, menggugah pertanyaan tentang keadilan dan relasi kuasa.

Film ini dibintangi oleh Afiqa Kirana, Hannah Al Rashid, Rendra Bagus Pamungkas, Yessy Yoanne, Claresta Taufan, Ben Bening, Ika Diharjo, dan Ninda Fillasputri. Akting kuat para pemain, dipadukan dengan sentuhan penyutradaraan empat sutradara muda ini, memberikan pengalaman sinematik yang hangat, tajam, dan relevan.

Kehadiran film ini di Jakarta World Cinema 2025 menandai semakin kuatnya suara perempuan dalam dunia perfilman Indonesia. Melalui keempat cerita ini, penonton diajak merenungkan berbagai pengalaman perempuan yang seringkali luput dari sorotan utama layar lebar mulai dari persoalan personal, sosial, hingga struktural.

“Empat cerita ini bukan hanya tentang perempuan, tapi juga tentang bagaimana masyarakat melihat dan memperlakukan perempuan dalam berbagai situasi,” ujar salah satu sutradara, Sarah Adilah, usai penayangan.

“Kami berharap film ini dapat membuka ruang diskusi yang lebih luas.”

Baca Juga: BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025

Penayangan film ini berlangsung meriah, dihadiri oleh para penonton festival, pelaku industri film, serta komunitas perempuan. Diskusi pasca-penayangan juga menjadi ruang penting untuk membahas isu-isu yang diangkat dalam setiap segmen film. ***

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI